Friday 29 June 2007

Rendevouz avec Sonja




31 Mei 2007. Hari ini kita janjian bertemu dengan Sonja untuk ngobrol bagaimana aku bisa mulai belajar bahasa Slovenia. Sonja kebetulan temen baik Boza. Dia juga pengajar bahasa Slovenia di salah satu sekolah di Velenje. Ibu dari 2 anak. Kita janjian ketemu jam 5 sore di hotel Paka. Kebetulan hotel itu dekat dengan apartemen so tinggal jalan aja. Nyampe disana, 2 ibu ibu ini sudah duduk manis dengan ice creamnya. Disini masyarakatnya senang kongkow kongkow di cafe sekedar minum kopi atau ice cream setelah pulang kerja. Sonja berumur sekitar 40 an ke atas. Mungkin 45 th an. Orangnya ramah meskipun kita gak banyak ngobrol karena sepertinya dia kurang PD pake bahasa inggris :-) Dia lebih banyak ngobrol dengan suamiku. Dengan bahasa yang aku gak mengerti tentunya. Beruntung aku ada hal lain buat dilakukan ... menikmati ice cream strawberry :-) Tapi selama rendevouz sebenernya aku kedinginan. Hari ini cuaca lumayan dingin karena berangin. Nah aku lupa gak bawa mantel. Tuh kan. Parahnya kalo dah kedinginan, bawaannya pengen kencing melulu. Aku coba tahan. Ini orang orang enak aja ngobrol ngalor ngidul ... gak tau apa orang lagi kebelet ?!? Akhirnya setelah ngobrol hampir 2 jam, kita putuskan untuk pulang. Dari obrolan tadi, Sonja memberi masukan bagaimana aku bisa mencoba belajar sendiri tanpa kursus. Karena tempat kursus yang ada bahasa pengantarnya bukan Inggris dan biayanya lumayan mahal :-( So kalo si aku nya gak serius, ya cuma menguap aja duitnya, he ... he ... So first step is coba dulu belajar sendiri. Sonja kasih info juga buku yang bisa aku pakai, namanya A,B, C ... 1,2,3 ... Gremo! Buku ini khusus dipakai oleh orang-orang yang pengen belajar bahasa Slovenia karena dilengkapi juga dengan CD bagaimana cara mengeja kata. Sepulang dari sini, kita mampir ke toko buku yang kebetulan kita lewati. Beruntung ada, uf ... tapi harganya lumayan mahal lho, sekitar 32 euro. Kalo dirupiahkan sekitar 380 ribu. Berarti aku mesti serius nih belajarnya. Ehm ... bisa gak ya ?!? (BIG question for me too)

Thursday 28 June 2007

Soto ayam ...


29 Mei 2007. Kangen banget makan soto ayam. Suami juga. Karena gak bawa bumbu instant dari Indo, aku coba cari resepnya di internet. Nemu sih, tapi kok beberapa bahan seperti lengkuaas, daun jeruk, serai gak nemu disini :-( Setelah nanya kiri kanan, akhirnya kita nemu bumbu pengganti yang kira kira mirip. Alternatif, kita pakai kari bubuk (kumpulan berbagai bumbu). Akhirnya kita putuskan untuk bikin hari ini. Kita cuma beli ayam, bawang bombay, daun bawang, bawang putih, kubis, dan estrak kari. Hasilnya ... rasa memang gak sama dengan soto ayam made in Indonesia, tapi mirip kok ... gak mengecewakan. Cuma sayang kurang bubuk krupuk ama sambel yang pedeeeeeeeeeeeees, soalnya suami anti pedes sih :-D Well yang penting rasa kangen akan soto sedikit terobati.

Tuesday 26 June 2007

Ribet amat sih ...

28 Mei 2007. Hari ini kita mendapat surat 'cinta' dari kantor Administrasi unit Velenje mengenai berkas permitku. Lagi-lagi mereka minta bank record milik suamiku 6 bulan terakhir dan surat keterangan mengenai berapa jumlah keluarga yang dia tanggung. Mestinya mereka tau persis dokumen apa saja yang seharusnya dipersiapkan. Bukannya satu-satu gini.Kok sepertinya mereka tidak begitu paham prosedur yang ada. Itu yang bikin kita gregetan. Suami apalagi, karena sebelumnya dia sudah konfirmasi soal berkas yang mesti dipersiapkan. Nah, sekarang mereka minta dokumen yang sebelumnya tidak ada di list. Gimana sih ?!? Akhirnya seharian suami dan bapak mertua ngublek-ngublek internet, mencari info mengenai hal ini di peraturan negara. Disini undang-undang negara bisa diakses secara leluasa oleh warganya melalui internet. Menurut suami dan undang-undang, seharusnya mereka tidak meminta 2 berkas tersebut. Kalo para peminta suaka tanpa dokumen bisa dengan mudah dapat ijin tinggal, kenapa aku yang jelas-jelas berkas lengkap kok malah dipersulit?!? Oleh karena itu dia dan bapak mertua akan datang ke kantor administrasi minggu depan untuk mendapatkan penjelasan. Semoga saja semua bisa diselesaikan segera.

Friday 22 June 2007

Bikin kue yuuk ....



27 Mei 2007. Hari ini suami mo nyoba oven baru nih critanya. Beberapa hari ini dia komplain kalo ada yang salah dengan ovennya. Biasa ... kalo ada yang gak beres pasti dia bakalan komplain abis, he ... he ... So kita belanja buat lunch sekaligus buat bikin kuenya. Siang ini dia mo masakin aku steak. Bahannya daging kalkun, pumpkin, bawang putih, bawang bombay, mediteran spices, garam, basil, dan beberapa bumbu lokal sini. Makannya bukan ama kentang, tapi pasta karena steak ini bukan steak kering tapi basah sebab ada airnya. Selesai makan siang, istirahat bentar trus mulai suami beraksi ... bikin kue nya. Namanya Marble cake. Bahan-bahannya simple :
  • 2 cangkir tepung terigu
  • 2 sendok teh baking powder
  • 1/2 sendok teh garam
  • 1 cangkir gula
  • 1/2 cangkir mentega, lembut
  • 2 telur
  • 1 cangkir milk
  • 2 sendok makan coklat bubuk
Cara Membuat
  1. Panaskan oven 175 derajat C. Oleskan mentega dan beri sedikit tepung terigu pada cetakan
  2. Masukkan tepung terigu, , baking powder, garam, gula, mentega atau margarine, telur , dan susu kedalam mixing bowl. Pertama campur pelan-pelan, kemudian baru campur dengan mixer tapi dgn kecepatan sedang selama 2 menit sampai halus. Ambil 3/4 cangkir adonan; sisanya masukkan di cetakan.
  3. Campurkan coklat into the 3/4 cangkir adonan tadi. Lalu aduk. Masukkan adonan ke dalam adonan putih di dalam cetakan. Gunakan pisau kecil untuk membuat efek coklat tercampur bagus di adonan putih.
  4. Lalu panggang di dalam oven selama 30 atau 35 menit, sampe matang.
Gampang sekali, bukan ? Mau coba ??

Thursday 21 June 2007

Permit .... oh permit ...

25 Mei 2007. Suami pulang kerja dengan membawa berita gembira. Akhirnya dokumenku yang ketinggalan kemaren sudah disampaikan ke kantor Administrasi unit Velenje. Beruntung sebelum kesana, dia menelpon dulu. Karena ternyata mereka meminta dokumen lain, selain yang sudah kita berikan sebelumnya. Kali ini minta berkas kontrak kerja suami atau surat keterangan kerja. Gimana sih ??? kok baru sekarang mintanya!!! Padahal rabu kemaren, mereka gak bilang apa apa soal kontrak. Mestinya kan mereka paham dokumen apa saja yang diperlukan untuk pengurusan ijin tinggal bagi orang asing. Beruntung bapak mertua bekerja di bagian SDM Gorenje, so dengan cepat dia memberikan apa yang dibutuhkan. Sekarang yang bisa kita lakukan cuma menunggu hasilnya. Mudah-mudahan tak ada lagi dokumen yang kurang dan semuanya lancar. Itu doa kami ...

Thursday 14 June 2007

Ups!I did it again!!!!

23 Mei 2007. Lagi-lagi aku melakukan hal yang bodoh. Pelupa dan ceroboh ...dua hal itu yang seringkali membuat suamiku marah. Hari ini aku dan suami akan mengurus ijin tinggal sementara ku disini. Semua dokumen sudah disiapkan. Sebelum berangkat, dia minta agar beberapa dokumen di scan dan diemail ke dia. So I did it. Jam 4.15 kita janjian ketemu di gedung administrasi setempat. Sebelumnya hujan deras disertai kerikil es mengguyur kota Velenje. Pukul 4.05, suami telpon dari tempat kerjanya. Dia menyuruhkan siap-siap dan segera berangkat. Cepat-cepat kuselesaikan ganti bajuku. Segera kuambil tas yang berisi dokumen yang diperlukan, ambil payung dan berangkat. Jarak flat ke gedung itu tidaklah jauh. Cukup berjalan kaki sekitar 10 menit. Sebenernya dalam perjalanan aku merasa 'something is missing'. Tapi, mengingat suami sudah menunggu, aku percepat jalanku dan berpikir semuanya baik-baik saja. Aku lihat dari kejauhan, dia sudah berdiri di depan gedung. Akhirnya kami berdua masuk. Setelah bertanya ke beberapa petugas, akhirnya kami pun berdiri di antrian, menunggu giliran. Antriannya lumayan panjang. Ada sekitar 10 sampai 15 orang. Dan hanya ada 2 loket pelayanan. Kata suami, mereka juga mengurus hal yang sama. Mendapatkan ijin tinggal. Setelah mengantri selama lebih dari 20 menit, tiba giliran kami. Petugas yang melayani, seorang wanita paruh baya tapi cantik. Suami segera menyerahkan dokumenku. Dari percakapan mereka, sedikit aku bisa mengerti kalo dia bertanya siapa nama keluargaku. Ugh!!lagi-lagi itu yang ditanyakan. Maklum di sini, nama keluarga sangatlah penting. Karena kami menikah di Indonesia, tidak ada aturan kita harus memakai nama belakang suami. Sedangkan disini, aturan yang berlaku berbeda. Pada saat selesai menikah, otomatis nama keluarga kita berubah di surat nikah sesuai dengan nama keluarga suami. Anyway, sesuai 'kesepakatan' kami berdua, setiap kali berurusan dengan birokrasi, bila ada pertanyaan apa nama keluargaku, jawabannya 'Wulandari', he ... he ... Sangat lucu, mengingat itu bukanlah nama keluarga. Tapi tidak apalah, asalkan urusan bisa lancar. Sekitar 25 menit, kami berdiri di depan loket, menunggu wanita tersebut selesai dengan data-dataku. Pada saat suami menyerahkan dokumen, sekilas aku melihat ada sesuatu yang sepertinya kurang. Aku bertanya ke dia, apakah dia sudah serahkan dokumen No Criminal Record ku yang sudah terlegalisir lengkap. Dia bilang, ya semuanya sudah masuk. Ehm ... tapi aku kok tidak yakin. Sekilas aku hanya melihat terjemahannya saja.Si petugasnya pun gak mengatakan apa-apa kalo ada yang kurang. Oh well ... mungkin memang sudah disana ... begitu pikirku. Mencoba tenang. Akhirnya selesai. kami harus membayar 7,44 euro untuk biaya administrasi. Dan dibutuhkan waktu maksimal 60 hari untuk mengurusnya. Sudah pukul 5 lebih 15 menit. Perut sangat lapar, karena kami berdua belum makan siang. Kami pun berhenti di restoran fast food. Selesai makan, suami ada meeting dengan fencing club. Daripada aku pulang sendirian, akupun ikut. Meeting selesai sekitar pukul 7. Kamipun balik ke apartemen.
Sampai di rumah, aku membersihkan badan, trus ke PC buat cek email. Pikiranku masih belom tenang, memikirkan dokumen ku. Suami sedang tiduran dan ngobrol dengan adiknya. Kubuka PC dan hati-hati kubuka scannerku. OH MY GOD!!! It was there!!! my no criminal record with complete verifications is there!!! Oh it's bloody disaster!!!! How i am going to tell my husband?!?!? He's gonna be mad!!! Oh i can't believe i did it, AGAIN!!!It's was totally very stupid!
Akhirnya dengan keberanianku yang tersisa, aku ngomong ke suami. Sesuai dugaan, dia sangat marah dan kecewa karena aku begitu tak bertanggung jawab. Memang salahku selalu tidak teliti dan suka terburu-buru. Entah apa yang akan terjadi dengan permitku. Ihik ...ihik ... Suamiku belum tau solusinya. Apakah menyerahkan dokumen tersebut atau menunggu mereka telpon untuk memberitahukan kalau ada kekurangan. Parahnya, gedung administrasi tidak buka setiap hari. Hari kamis ini mereka tutup dan baru buka hari Jum'at sampai jam 1 siang. Petugasnya pun tidak tetap. It's really a real mess!!

Wednesday 13 June 2007

Ultah Kakek ...


20 Mei 2007. Hari ini si Kakek, Zlatko berulang tahun. Aku gak tau yang ke berapa. Yang pasti lebih dari 70 :-) Meski demikian masih tahes jalan-jalan keliling dunia lho. Dan ternyata bintangnya juga sama denganku, gemini, he ... he ... Kemarin, bapak mertua, boza dan Matej sudah kesini membawa cakes ultah. yummy! Dan hari ini, beberapa orang tampaknya sudah ada dibawah untuk merayakan. Sebenernya kita mesti berangkat ke Velenje. Tapi berhubung aku belum kenal beberapa dari mereka, akhirnya keberangkatan ditunda. Mereka adalah paman, bibi dan sepupu suami serta 3 orang tetangga dekat. Mereka datang dengan membawa wine, cakes, keju, roti, sayuran dan daging. Beginilah cara orang sini merayakan ulang tahun. Si tamu yang membawa makanan dan minuman. Bukan yang ultah yang harus mentraktir :-D Trus acaranya pasti lama. Karena selama makan disambi ngobrol. Dari mulai cerita sehari hari sampe jokes. Masyarakat sini memiliki segudang bahan gurauan dari berbagai daerah seperti Kroasia, Bosnia, Serbia dan Montenegro.Sayang aku belum paham bahasanya. Jadi ya diem dan ikutan ketawa aja :-) Dan satu lagi kebiasaan yang aku baru tahu ... mereka suka menyanyi lagu nasional di sela-sela obrolan. Aku tidak tau lagu apa yang dinyayikan, tapi suamiku bilang biasanya lagu-lagu itu liriknya sedikit 'nakal' dan berbau sarkastik. But its just for fun, dan orang-orang suka menyanyikannya pada saat berkumpul dengan keluarga atau teman. Pada saat bernyanyi, suara mereka sangat lantang dan bagus. Aku jadi teringat Indonesia yang juga memiliki banyak lagu nasional dan lagu daerah. Bahkan mungkin lebih kaya. Tapi kita sama sekali tak bangga dan suka menyanyikannya. Anak muda sekarang lebih suka nyanyi lagunya ungu atau dewa. Mungkin lebih keren :-)
Baru jam 10 malam kami baru pergi ke Velenje - dari rencana semula jam 7 malem. Nyampe, langsung istirahat karena besok suami mesti kerja.

Tuesday 12 June 2007

Birokrasi lagi ... birokrasi lagi ...

17 Mei 2007. Jam 12 siang, suami sudah pulang dari kantor. Hari ini kita akan ke kantor Deplu Slovenia di Ljubljana untuk legalisir surat keterangan No Criminal Record dan ijasahku. Sebelumnya 2 dokumen tadi sudah diterjemahkan ke bahasa Slovenia. Disini biaya sworn translation mahal. 47 euro untuk 2 dokumen. Padahal di Indo, selembar cuma 30 ribu. Tak ada yang murah disini kalo berbau jasa. Satu hal lagi, untuk mengurus segala sesuatu disini harus ontime dan benar-benar tau official hour mereka. Kalo di Indonesia, pelayanan publik kantor pemerintahan biasanya terbuka selama jam kerja. Senin sampai dengan Jum'at. Tapi disini, untuk pelayanan publik hanya dibuka pada jam dan hari tertentu. Misal jam kerja dari jam 8 sampai jam 5 sore. Untuk public service hanya dibuka dari jam 9 sampai jam 12 siang, 2 kali seminggu. Selebihnya, mereka gunakan untuk bekerja. Dan tiap kantor pemerintahan punya jam pelayanan publik sendiri-sendiri. Maka sebab itu, sangat penting untuk menelpon terlebih dahulu sebelum berangkat. Atau bisa juga mengecek lewat internet karena hampir semua pelayanan publik disini sudah terkomputeralisasi untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakatnya.
Untuk deplu, publik service hari Rabu dari jam 2 siang sampe jam 4 sore. So kita berangkat dari sini jam 1 siang. Perjalanan sekitar 1 jam an. Beruntung lalu lintas disini tidak seperti di Indonesia. Jalan jalan utama untuk keluar kota umumnya hanya bisa di lalui 1 mobil. Kecuali jalan tol yang punya 2 atau 3 jalur. Lucunya, disini 5 mobil berjajar aja sudah termasuk macet :-) Coba bayangkan lalu lintas Surabaya yang macetnya bisa bermeter-meter. Pasti orang Slovenia shock dan stress tinggal disana, he .. he .. Satu hal lagi yang mesti diantisipasi disini adalah perubahan cuaca. Karena tidak tau seperti apa cuaca di tempat tujuan, aku selalu membawa jaket atau mantel. Sedia payung sebelum hujan lah. Soalnya belum terbiasa dengan cuaca disini. Sampai di Ljubljana, benar dugaanku. Sepertinya habis hujan. Ditambah dengan angin membuat cuaca sangat dingin. Beruntung aku membawa jaket. Namun, itupun masih belum bisa membuatku hangat. Apalagi kami harus berjalan karena suami memarkir mobil di salah satu pusat perbelanjaan. Lumayan jauh. Disini tidak bisa parkir sembarangan. Sedangkan kantor deplunya terletak di pusat kota. Butuh 10 menit jalan kaki melewati old town dimana berjajar gedung-gedung tua berasitektur indah. Sampai di tujuan, kami masuk ke dalam gedung. Oleh petugas security kami di info kalau bagian konsuler pindah ke lantai dua. Selama ini bayanganku akan kantor pemerintahan selalu rame dengan beberapa loket pelayanan. Tapi disini, kondisinya malah sebaliknya. Begitu kami naik ke lantai 2, hanya ada 1 loket, itupun penjaganya tidak ada. Suami beberapa kali menekan bel pemanggil di loket, but nobody showed up or answered. Kata suami, hal yang biasa. Terakhir dia kesini, dia mesti menunggu lebih dari 15 menit sampe akhirnya ada yang datang melayani. Beberapa saat kemudian dicoba lagi. Kali ini ada yang menjawab. Akhirnya ... Tidak sampai setengah jam, dokumen sudah selesai dilegalisir. 'Ok let's go! What do you want to go now?', tanya suamiku. 'Huh? we finished here? we dont need to go to across building?', Tanyaku, karena aku ingat dia pernah cerita dia mesti pergi ke gedung di seberang jalan waktu ngurus legalisir surat nikah. Ternyata sekarang tidak perlu. Semua bisa diselesaikan disini. Dan dia hanya dikenakan biaya 2 euro. Tidak begitu mahal untuk urusan birokrasi. Padahal bayanganku akan ribet, butuh waktu, dan mahal. Andaikan di Indo, birokrasi bisa semudah ini. Pasti rakyat tak lagi jenggah dan takut dengan urusan birokrasi. Urusan dokumen selesai, untuk hari ini. Sekarang waktunya jalan-jalan :-) Suami janji mo belikan handphone. Selama seminggu lebih aku masih memakai telpnya untuk komunikasi dengan keluarga. Jadi biar gak lagi pinjem, aku perlu telp sendiri. Kapan hari sudah cari di Celje, tapi gak banyak pilihan. Untuk urusan handphone, Indonesia lebih bervariasi dan gampang carinya karena banyak yang jual. Tapi disini, mayoritas penjualan dilakukan oleh operator. Ada 2 operator besar, Mobitel dan Vodofone. Dua-duanya menawarkan harga yang bersaing. Kita bisa mendapatkan handphone Nokia seri N dengan harga dibawah 100 euro, bahkan ada yang gratis. Tapi mesti berlangganan dan tidak bisa ganti operator. Biaya langganan per bulan sekitar 5 euro. Jika suatu ketika ganti, maka harus membayar sesuai harga real handphonenya. Tapi yang aku butuhkan prepaid handphone, dengan pertimbangan aku tak banyak memakainya untuk telpon ke indo karena mahal. Mungkin hanya sesekali. Gak perlu yang canggih asal bisa ring, he ..he .. Masalahnya, pilihan yang ada tak banyak. Kalau ada pusat handphone seperti WTC surabaya atau Glodok, pasti lebih seru. Akhirnya nemu juga di salah satu pusat elektronik di pusat kota. Tak banyak yang bisa dipilih, tapi daripada mesti muter-muter lagi. capek. Pilihan akhirnya jatuh ke Nokia 2626 warna pink. Lucu aja liat warnanya, he ... he ... Capek jalan dan sudah dapet handphone di tangan, sekarang waktunya nonton. Kebetulan Spiderman 3 lagi premiere. So, mumpung lagi disini, sekalian aja nonton. Asyiiik !!!! :-) Gedung cinemanya ada di seberang toko. Besar sekali. Ada sekitar 12 cinema di dalamnya. Harga tiket untuk 2 orang sekitar 9 euro. Begitu sudah diperbolehkan masuk kedalam, aku liat tidak ada petugas jaganya. Ternyata, kalau disini self service alias penonton cari tempat duduknya sendiri. Gak ada petugas penunjuk seperti di Indo :-)
4:30, filmnya mulai. Nonton dulu ah ....!!

Monday 11 June 2007

Hari Pertama di Velenje ... bingung ...kikuk ...

14 Mei 2007. Semalam kita berangkat dari Brezno ke Velenje karena hari ini suami mesti kerja lagi :-( Kantor suami disini, jadi kalo pp lumayan capek dan berat diongkos karena harga bahan bakar disini mahal. Karena kita belum dapet flat di sini, jadi selama Senin sampe Kamis siang kita tinggal di flat mertua. Hari kamis sore balik ke Brezno. Terus terang, aku agak canggung. karena meskipun sudah pernah ketemu sebelumnya, mereka masih 'asing' buatku. Apalagi aku belum paham bahasanya. Kebetulan tinggal mertua laki-laki. Mereka disini cuma tinggal bertiga. Mertua, suamiku, dan adik laki-lakinya, Matej. Dia barusan lulus programmer komputer dan sekarang masih lagi hunting kerjaan. Suami dan bapak mertua bekerja di perusahaan yang sama, Gorenje, cuma beda bagian. Yang aku bingungkan kalo ntar ditinggal suami, trus sendirian di rumah dengan dia, apa yang aku obrolin??? Lagian orangnya pendiem banget dan kerjanya cuma didepan komputer. Kata suami ntar kalo aku butuh apa-apa misal belanja ke supermarket, minta aja diantar ama dia. Duh ... pusing nih gimana caranya?? Mending kalo orangnya rame, aku gak sungkan buat minta tolong. Takutnya aku malah merepotkan dia.
Jam kerja suami dari jam 7.30 sampe jam 15.30. Karena suami gak terbiasa sarapan yang berat-berat, aku cuma nemenin dia minum teh dan makan biskuit. Lumayanlah ... bisa memperingan tugasku sebagai ibu rumah tangga baru, he ... he ... Soalnya jam 6.30 masih ngantuk bener disini. Mungkin karena cuacanya yang dingin, pengennya terus di tempat tidur :-D
Jam 7:15, mereka akhirnya berangkat kerja. Tinggallah aku sendiri karena adik suami masih tidur. Bingung mesti ngerjain apa, aku nonton tv aja. Tapi kalo pagi gini, gak banyak acara yang bagus. Paling berita ... yang aku gak ngerti soal apa. Beruntung masih ada channel berbahasa inggris seperti Discovery, National Geografic, CNN, ama Travel. Ya itung-itung update pengetahuanlah :-) Baru sekitar jam 8 dia bangun. Pas papasan, dia cuma nyapa 'jutro' yang kependekan dari sapaan salamat pagi. Aku senyum aja. Mo ngomong apa lagi ??? he ... he ... Pokoknya kayak orang bego deh. Mo ngapa-ngapain masih kikuk, meskipun sudah ketemu beberapa kali. Dia masuk dapur buat sarapan, sedangkan aku masih asyik dengan tv. Ada beberapa serial amerika yang diputar di channel tv lokal sini. Namun, hampir semuanya film lama seperti Full House, Prince of Bel Air, McGyver, Stargate, atau Beverly Hills 90210. Bosen dengan tv, akhirnya aku maen internet dan chat dengan temen di kampung halaman. Padahal PC suami yang aku pake dengan PC dia berdekatan. Tapi sama sekali kita gak ngobrol. Dia asyik dengan games, aku asyik chatting :-D Mo ngajak ngobrol ... bingung topiknya apa. Tiba-tiba terdengar bunyi telp berdering. Dia angkat. Ngobrol bentar trus diberikan kepadaku. Ternyata suamiku yang telp. Dia nanya gimana keadaanku, apa yang aku lakukan. Trus nanya ntar mo masak apa. Weleh ... apa ya ... aku bingung jawabnya. Akhirnya yang gampang aja deh ... spagetti :-D
Oh well mau tidak mau aku mesti minta tolong diantar ke supermarket untuk belanja.Kebetulan dia juga mau kesana untuk beli roti. Disini roti seperti nasi. Dikonsumsi tiap hari ... untuk sarapan, makan siang atau makan malam. Sebenernya supermarketnya gak jauh sih. sekitar 5 menit jalan kaki. Tapi karena aku mesti beli bahan makanan yang mengharuskan aku berkomunikasi dengan penjaganya, sedangkan mereka tidak begitu paham bahasa inggris, jadi mau tidak mau aku mesti bawa penerjemah. Susah ya ... Tapi ya sudahlah ... dijalanin aja. Beruntung bapak dan adik suami ngerti bahasa inggris. Meskipun dengan kosakata yang terbatas aku masih bisa ngobrol dengan mereka meski sedikit.
Tapi hari ini ada berita bagus. Dokumen yang aku kirim ke Kedutaan Indonesia di Austria sudah aku terima dan sudah dilegalisir lengkap. Sekarang tinggal urusan verifikasi di sini. Ugh ... lagi-lagi birokrasi.

Sunday 10 June 2007

Masak mie yuukk ....


13 Mei 2007. Pengen banget bikin mie goreng ala indo. Sudah kangen ama masakan indo, apalagi tempe penyet:-( Tapi apa daya, bahan gak ada, ihik ..ihik ...Dari Indo aku bawa 2 mie instant (melas yo ....), tapi udah amblas aku makan. Cuma bawa 2 karena bagasi sudah overlimit. Kalo tau gak kena charga, aku bawa satu kerdus :-( Beberapa hari yang lalu sebenernya sudah makan di restoran Cina di Velenje, tapi aku pesen nasi goreng. Cuma incip sedikit punya suami yang pesen mie goreng. Tapi gak begitu enak. Makanya sekarang pengen ... tapi ala indo. Kalo suami yang bikin, bumbunya agak lain karena dia pake bumbu-bumbu western, pake jahe lagi. Trus banyak banget sayur yang dia pake ... dari mulai wortel, jagung manis, sampe pumkins. Untuk hari ini, aku yang masak. Semua bahan sudah siap ... mie telor (meskipun bentuknya agak lain dengan mie telor di indo), gubis, wortel, daging ayam, merica, garam, bawang putih, bawang bombay, kecap manis, dan penyedap rasa. Ehm ... gak sabar rasanya buat makan. Sudah lapar. Karena terbiasa masak sendiri, suami sepertinya 'nggak rela' hari ini aku masak. Ada aja yang mo dia kerjain. Kalo didapur, dia bikin senewen. Soalnya cara masak kita berdua berbeda.Yang mesti beginilah ... begitulah ... Akhirnya, aku kasih aja dia kerjaan buat ngiris ayam kecil-kecil ama wortelnya. Kalo kita, biasanya kan wortel diiris kecil-kecil ama pisau. Kalo dia nggak. Katanya kenapa pake pisau kalo ada parutan.Kan lebih cepet. Ok deh, aku ngalah. Akhirnya diparutlah 2 wortel olehnya. Begitu selesai, tau kan itu wortel jadi gunungan seperti bahan rujak parut, he ..he ... Ya udah terlanjur... daripada capek berargumentasi ama dia. Agar bisa tenang memesak, aku minta dia buat pergi dari dapur setelah kerjaannya selesai :-D Setelah 20 menit, all done. Tapi hari ini aku masaknya terlalu banyak. Maklum koki baru ... belum bisa kira-kira, ha .. ha ... Beruntung mie nya lumayan enak, jadi suami mau menghabiskan sisanya.Kata suami mestinya aku masak ukuran 1 porsi dia, lebih dikit, karena porsi makanku sedikit.Aku bisa ambil 1/4 dari porsi dia :-D Kalau urusan makanan, alhamdullilah dia gak rewel. Makanan Indonesia oke, asal tidak pedas. Cuma karena waktu di Indo, selalu ibuku yang masak, sekarang aku bingung mo masakin suami apa. Lagian bumbu-bumbu masakan indo tidak ada disini. Jadi yang ringan-ringan aja dulu aku coba. Ya sambil belajarlah ... namanya juga ibu rumah tangga baru :-D

Wednesday 6 June 2007

Jalan-jalan lagi ah ...





11 Mei 2007. Kondisiku sudah baikan, suami ngajak jalan lagi hari ini. Mumpung masih cuti. Hari Senin depan sudah masuk kerja lagi :-( Today's destination is Jama cave atau dikenal juga dengan sebutan Hell cave (goa neraka karena bentuknya yang mirip iblis dari neraka) . Letaknya di kota Ĺ empeter, sekitar 30 menit dari Brezno. Setelah makan siang, kita berangkat. Sekitar jam 3 sore. Waktu makan siang kita memang antara jam 2 sampai jam 3, tergantung kapan mood buat masaknya :-) Persiapan cuma baju hangat karena suhu di dalam gua berkisar antar 5 derajat celcius. Satu yang jelas disini semua kegiatan harus on time. Jam karet gak berlaku disini, he ... he ... Jam setengah empat kita sampai di tempat. Dari tempat parkir, mesti jalan kaki sekitar 500 m. Keadaan amat sepi. We are the only visitors. Mungkin belum season nya. Di luar gua, tampak berjejer bangku-bangku, rumah sekaligus restauran dan loket tiket. Oh iya, tiket masuk per orang 5 euro. Kita mesti nunggu sekitar 10 menit karena ibu penjaga loket yang sekaligus guidenya masih bersih-bersih :-) Setelah diberi penjelasan sedikit diluar, akhirnya kita masuk ke dalam gua. Begitu masuk di dalam ...brrrrr .... dingin. Gua ini merupakan bentukan dari stalakmit. Mirip-mirip goa Maharani di Lamongan lah :-) Btw, aku sendiri belum pernah ke sono, lho ... cuma denger-denger aja :-D Anyway, menyisir goa ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam, naek turun tangga. Sepanjang perjalanan, si guide memberikan penjelasan dalam bahasa Slovenia. Untung ada suami ... jadi dia yang terjemahin ... free of charge :-) Ceritanya disini pernah ada penjelajah yang meninggal pada saat melakukan explorasi. Lelah juga naek turun tangga selama 1 jam. Akhirnya sampailah kita ke ujung perjalanan. Ternyata belum berakhir. Kita mesti menuruni gunung untuk bisa sampe ke bawah. Uf!!! :-( Suami sih fine-fine aja karena dia udah terbiasa dengan kondisi seperti itu. Lha aku ??? aku seperti gadis kota yang masuk hutan, ha... ha...
Perjalanan lanjut. Sekarang kita menuju Polzela. Kota ini terkenal dengan industri kaos kaki dan stocking (http://www.polzela.com/an/osnovni_menu.asp). Salah satu yang terbaik. Suami bilang dia pernah kesini. Tapi toh kita nyasar juga. Kita putar-putar kota, tapi tetep gak ketemu tokonya. Akhirnya dia bertanya ke penduduk setempat. Tokonya gak begitu besar, tapi mereka memiliki berbagai macam kaos kaki, stocking serta pantyhouse .... pendek, medium, panjang ... berwarna-warni dan corak. Oh ya, stocking dan pantyhouse merupakan benda yang mesti dimiliki oleh tiap wanita disini karena cuaca dingin mengharuskan memakainya agar hangat. Disamping juga sebagai bagian dari mode. Tak heran, cewek-cewek disini very fashionable. Rok pendek dipadu dengan stocking jaring-jaring warna hitam ... atau stocking dengan motif. Keren deh ... Maksud hati pengen juga berdandan seperti itu ... tapi kok ya masih ragu-ragu dan gak pede. Takut gak pantes, he ... he ... Back to business, suami beli beberapa kaos kaki untuk kerja, sedangkan aku beli beberapa 2 stocking (polos dan bercorak) dan 1 pantyhouse. Harga barang disini berkisar 1 euro sampai 15 euro. Tergantung bahan dan modelnya. Untuk stocking, yang biasa (tipis dan tanpa motif), harganya berkisar 1 sampe 3 euro. Kalo bermotif harganya 5 sampe 8 euro.
Puas belanja, kita melanjutkan perjalanan ke Mozirje untuk mengunjungi sepupu suami, Borut. Kunjungan ini aku tunggu-tunggu karena mereka punya bayi cowok namanya Gasper. Suami pernah kirim foto ke emailku dan dia tampak sangat lucu. Nyampe disana, si baby lagi jalan-jalan ama nenek dan ibunya, Monika. Baru sekitar jam 6 sore mereka datang. Gasper sangat lucu dan menggemaskan. Umurnya sekitar 18 bulan. Kulitnya bule banget dengan kepala besar dan rambut pirang seperti jagung, tapi dikit, he ..he ...Istilah jawa ... gemol banget :-D Jadi inget iklan pempers yang aku liat di TV. Tapi jujur baru kali ini aku pegang bayi bule. Ndeso ya? :-D Tapi susah juga kalo gak tau bahasa setempat. Mau ngajak maen bingung ngomongnya :-) Terpaksa ya pake bahasa inggris plus bahasa tarzan. Kebetulan anaknya menyenangkan dan tidak takut dengan orang asing. Kata ibunya aku bisa belajar bareng ama dia soal bahasa ... kan dia juga dalam tahap belajar. Bener juga ya, he ... he ...

Friday 1 June 2007

Sakit perut ... berjuta rasanya ...

9 Mei 2007. Ujian pertamaku selama 1 minggu disini, sakit perut. Dari kemaren aku belum ke kamar kecil. Hari ini sudah tidak bisa lagi ditahan, dan harus segera. Namun tiap kali bermaksud untuk buang *** selalu gak bisa. Sepertinya aku mengalami gangguan perncernaan karena makanan yang aku konsumsi selama 1 minggu berbeda dari biasanya. Yang aku makan bukan lagi nasi dan sayur, tapi roti, pasta, daging, dan sayur tapi tidak berkuah. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Suami bingung karena jam segini sudah tidak ada toko atau apotek yang buka. Toko-toko disini buka jam 8 pagi, tutup jam 8 malem. Tidak ada apotek 24 jam seperti di indonesia, kecuali mungkin di rumah sakit. Sedangkan tempatku tinggal lumayan jauh dari mana mana. Aku sendiri sama sekali gak bawa bekal obat-obatan dari Indonesia. Akhirnya mau tidak mau aku harus menunggu sampi besok pagi. Uf ... tersiksa rasanya. Perut rasanya tidak karuan. mo meledak. Badan sangat lemas. Semalam suntuk aku tidak bisa tidur dan selalu melihat jam ... berharap pagi segera tiba. Waktu serasa berjalan sangat lambat. Begitu jam 7.30, suamiku segera aku bangunkan buat cari obat karena sudah tak tertahankan lagi sakitnya. Syukurlah, satu jam kemudian dia nyampe di rumah dengan membawa obat yang kuminta.
Butuh 45 menit sampai akhir aku terbebas dari siksaan ini. Uh ... lega rasanya. Karena semalam suntuk tidak tidur, aku langsung terlelap begitu perut terbebas dari beban :-) Seharusnya hari ini suami mo mengajak ke Ljubljana (LJ), ibukota Slovenia. Dia kebetulan ada kuliah, sekalian mo ajak jalan-jalan. Tapi karena kondisiku yang masih lemas, terpaksa aku memilih tinggal di rumah. Pukul 2 siang, dia berangkat. Aku tinggal sendirian di rumah. Beruntung ada internet dan TV jadi tidak begitu kesepian :-) Aku bisa ngobrol dengan teman teman di Indo lewat yahoo messanger. Lagi asyik ngobrol, tiba-tiba aku mendengar suara pintu ditutup. Ehm .. apa suami udah pulang ? Kayaknya gak mungkin karena jam masih menunjukkan pukul 3 sore lebih. Pasti dia masih dalam perjalanan. Bergegas aku menuju ke pintu. Ternyata bapak mertua datang bersama Boza, pasangannya sambil membawa beberapa botol Donat dan apel. Donat disini bukan roti donat lho, he .. he ... tapi merk minuman mirip air mineral namun mengandung magnesium yang bagus untuk pencernaan. Ehm .. di Indonesia ada gak ya ? Kalo kita minum setelah bangun tidur, dijamin pencernaan akan lancar ...car ... car ... :-D Yang pasti mulai sekarang mesti banyak makan sayuran, buah dan minum agar perut tak lagi shock. Dan selalu sedia obat-obatan untuk jaga-jaga.