23 Mei 2007. Lagi-lagi aku melakukan hal yang bodoh. Pelupa dan ceroboh ...dua hal itu yang seringkali membuat suamiku marah. Hari ini aku dan suami akan mengurus ijin tinggal sementara ku disini. Semua dokumen sudah disiapkan. Sebelum berangkat, dia minta agar beberapa dokumen di scan dan diemail ke dia. So I did it. Jam 4.15 kita janjian ketemu di gedung administrasi setempat. Sebelumnya hujan deras disertai kerikil es mengguyur kota Velenje. Pukul 4.05, suami telpon dari tempat kerjanya. Dia menyuruhkan siap-siap dan segera berangkat. Cepat-cepat kuselesaikan ganti bajuku. Segera kuambil tas yang berisi dokumen yang diperlukan, ambil payung dan berangkat. Jarak flat ke gedung itu tidaklah jauh. Cukup berjalan kaki sekitar 10 menit. Sebenernya dalam perjalanan aku merasa 'something is missing'. Tapi, mengingat suami sudah menunggu, aku percepat jalanku dan berpikir semuanya baik-baik saja. Aku lihat dari kejauhan, dia sudah berdiri di depan gedung. Akhirnya kami berdua masuk. Setelah bertanya ke beberapa petugas, akhirnya kami pun berdiri di antrian, menunggu giliran. Antriannya lumayan panjang. Ada sekitar 10 sampai 15 orang. Dan hanya ada 2 loket pelayanan. Kata suami, mereka juga mengurus hal yang sama. Mendapatkan ijin tinggal. Setelah mengantri selama lebih dari 20 menit, tiba giliran kami. Petugas yang melayani, seorang wanita paruh baya tapi cantik. Suami segera menyerahkan dokumenku. Dari percakapan mereka, sedikit aku bisa mengerti kalo dia bertanya siapa nama keluargaku. Ugh!!lagi-lagi itu yang ditanyakan. Maklum di sini, nama keluarga sangatlah penting. Karena kami menikah di Indonesia, tidak ada aturan kita harus memakai nama belakang suami. Sedangkan disini, aturan yang berlaku berbeda. Pada saat selesai menikah, otomatis nama keluarga kita berubah di surat nikah sesuai dengan nama keluarga suami. Anyway, sesuai 'kesepakatan' kami berdua, setiap kali berurusan dengan birokrasi, bila ada pertanyaan apa nama keluargaku, jawabannya 'Wulandari', he ... he ... Sangat lucu, mengingat itu bukanlah nama keluarga. Tapi tidak apalah, asalkan urusan bisa lancar. Sekitar 25 menit, kami berdiri di depan loket, menunggu wanita tersebut selesai dengan data-dataku. Pada saat suami menyerahkan dokumen, sekilas aku melihat ada sesuatu yang sepertinya kurang. Aku bertanya ke dia, apakah dia sudah serahkan dokumen No Criminal Record ku yang sudah terlegalisir lengkap. Dia bilang, ya semuanya sudah masuk. Ehm ... tapi aku kok tidak yakin. Sekilas aku hanya melihat terjemahannya saja.Si petugasnya pun gak mengatakan apa-apa kalo ada yang kurang. Oh well ... mungkin memang sudah disana ... begitu pikirku. Mencoba tenang. Akhirnya selesai. kami harus membayar 7,44 euro untuk biaya administrasi. Dan dibutuhkan waktu maksimal 60 hari untuk mengurusnya. Sudah pukul 5 lebih 15 menit. Perut sangat lapar, karena kami berdua belum makan siang. Kami pun berhenti di restoran fast food. Selesai makan, suami ada meeting dengan fencing club. Daripada aku pulang sendirian, akupun ikut. Meeting selesai sekitar pukul 7. Kamipun balik ke apartemen.
Sampai di rumah, aku membersihkan badan, trus ke PC buat cek email. Pikiranku masih belom tenang, memikirkan dokumen ku. Suami sedang tiduran dan ngobrol dengan adiknya. Kubuka PC dan hati-hati kubuka scannerku. OH MY GOD!!! It was there!!! my no criminal record with complete verifications is there!!! Oh it's bloody disaster!!!! How i am going to tell my husband?!?!? He's gonna be mad!!! Oh i can't believe i did it, AGAIN!!!It's was totally very stupid!
Akhirnya dengan keberanianku yang tersisa, aku ngomong ke suami. Sesuai dugaan, dia sangat marah dan kecewa karena aku begitu tak bertanggung jawab. Memang salahku selalu tidak teliti dan suka terburu-buru. Entah apa yang akan terjadi dengan permitku. Ihik ...ihik ... Suamiku belum tau solusinya. Apakah menyerahkan dokumen tersebut atau menunggu mereka telpon untuk memberitahukan kalau ada kekurangan. Parahnya, gedung administrasi tidak buka setiap hari. Hari kamis ini mereka tutup dan baru buka hari Jum'at sampai jam 1 siang. Petugasnya pun tidak tetap. It's really a real mess!!
No comments:
Post a Comment