Friday 20 July 2007

Bistra Technical Museum












30 Juni 2007. Hari ini jadwal jalan kita berdua ke Bistra Techical museum. Kebetulan kita berdua suka liat museum dan koleksi benda-benda antik dan bersejarah. Dari rumah perjalanan ditempuh sekitar 45 menit dengan mobil. Museum teknik Bistra berada di kota Bistra, sebelah timur ibukota Ljubljana. Dibangun di area bekas Kastil Bistra, yang dulunya adalah biara dengan luas sekitar 6000 meter. Museum ini memiliki berbagai koleksi dari mulai koleksi alat alat pertanian, alat untuk pembuatan roti dan susu, tekstil, pertukangan (kayu), pertukangan besi, furniture, teknik elektro, teknik berburu, memancing, dan mencetak. Disamping itu ada berbagai koleksi mobil antik yang dibuat dari sekitar abad 17, sepeda motor, juga sepeda.Yang spesial dari tempat ini adalah koleksi mobil pribadi dari mantan penguasa Yugoslavia, Tito. Mobil mobil itu sebagian besar merupakan hadiah dari para pemimpin dunia.Untuk masuk ke museum Bistra, harga tiket masuk dewasa sekitar 3,76 euro. Seperti bangunan-bangunan kuno lainnya di Slovenia, tempat ini juga sering dimanfaatkan sebagai tempat upacara pernikahan. Dan kebetulan pada saat kita disini, sedang diadakan upacara pernikahan. Dan sepertinya fasilitas dari tempatini, pengantin dan keluarga bisa menikmati sekeliling dengan menggunakan mobil kuno.

Ptuj, The Oldest Town in Slovenia

















23 Juni 2007. Hari ini kita putuskan pergi ke Pjuj, kota tertua di Slovenia, peninggalan jaman Romawi. Sejak disini, aku penasaran bagaimana rupa dan bentuk dari kota ini. Memang hampir di semua kota di Slovenia rata2 ada yang mananya gedung tua. Tapi bagaimana kalau tertua ?? Itu yang bikin aku pengen tau :-) Kebetulan juga disana ada Kastil yang besar dan terkenal, namanya Kastil Ptuj (Ptuj Castle). Dan didalamnya juga terdapat museum. Karena letak kota ini lumayan jauh dari Brežno, kita berangkat agak pagi. Lagipula Greg juga lupa2 ingat dimana letaknya.
Kastil ini terletak di lereng bukit Slovenske Gorice, sepanjang sungai Drava. Tempatnya strategis, dibangun di puncak bukit, dengan tujuan agar bisa mengawasi sekeliling kota. Para ahli arkeologi menemukan bukti kalau tempat ini dibangun pertama kali tahun 2100 - 1750 sebelum masehi. Pada saat itu bangsa Romawi memanfaatkan bukit untuk membangun benteng kecil dan basilica. Sedikit sejarah dari tempat ini. Kastil ini beberapa kali pernah direnovasi sejak dibangun pertama kali. Catatan tertua yang pernah ditemukan menyebutkan Salzburg archbishop Konrad I, pernah menguasai tempat ini dari tahun 1106 sampai 1147. Dia membangun kembali setelah tempat ini pernah dihancurkan. Itu berarti bahkan sebelum abad ke 12 sudah ada pembangunan kastil. Satu2nya peninggalannya adalah tower barat "tournament field", yang mana dari bentuk arsitekturnya berasa dari abad 9 atau 10. Pada periode itu, dipercaya beberapa bangunan juga dibangun oleh Salzburg archbishops disekeliling bukit diatas kota Ptuj, namun tidak ada bukti yang ditemukan sampai sekarang.
Bangunan kastil Ptuj ini sendiri dikelilingi oleh benteng-benteng dan merupakan yang terbesar di seluruh negeri, sampai akhir dari invasi bangsa Turki. Ptuj adalah satu dari kota perbatasan dan juga pemerintahan provinsi Styria memutuskan untuk membentengi perbatasan bagian selatan untuk menahan invasi dari bangsa Turki.
Salah satu pembangunan yang utama adalah diprakasai oleh generasi Leslie pada abad 17. Mereka membangun kembali istana gaya Romawi dan juga bagian timur laut kastil. Ruangan2 yang paling mencolok berada di kedua bagian sisi kastil. Atap di sisi selatan dibuat dari stucco (sejenis semen). Knights Hall (ruangan para ksatria) dan ruangan doa berada di sisi utara, keduanya dibangun di lantai yang tinggi.
Friedrich IX, the last Lord of Ptuj, meninggal pada tahun 1438. Batu nisannya berada di lantai dasar kastil. dibuat dari pualam merah yang didatangkan dari Salzburg yang diambil dari reruntuhan gereja Domonikan.
Dari tahun 1480 sampai 1490, Ptuj dan kastil berada dalam kekuasaan Magyar, yang mana harus menaklukan kekuasaan raja Jerman, Maximilian pada tahun 1490. Mereka menguasai kota dan kastil sampai tahun 1511, lalu menjual kembali kepada Archbishops of Salzburg. Tahun 1555 Archbishop menyerahkannya ke raja Ferdinand I. Kastil menjadi properti dari provinsi sampai tahun 1622, ketiika Raja Ferdinand II menjualnya ke keluarga Eggenberg. Pada tahun 1634 menjadi properti dari keluarga Thaunhausen, yang kemudian memberikan kepada Jesuit dari Zagreb. Namun kemudian mereka harus menjualnya ke Walter Leslie, Baron of Balquhane pada tahun 1656 karena kesulitan keuangan. Tahun 1802, keluarga Leslie meninggal, dan sesuai kontrak yang didasarkan kepercayaan, kastil diberikan kepada keluarga Dietrichstein. Tahun 1858, keluarga ini meninggal dan kastil secara yuridiksi disegel sampai bisa ditentukan siapa yang berhak.
Theresia Herberstein, seorang bangsawan kemudian membelinya pada tahun 1873, yang mana menyelematkan kastil ini dari keruntuhan. Dia kemudian merenovasi semua bangunan dan m
embuatnya tampak seperti baru. Keluarga Herberstein tinggal di kastil ini sampai dengan tahun 1945. Dan setelah perang Dunia ke 2, tempat ini berubah menjadi museum.

Di dalamnya terdapat koleksi bend-benda milik keluarga Herberstein. Semuanya masih seperti aslinya. Di ruang tamu terdapat meja kursi antik nan indah, dan dikelilingi dengan 2 lukisan besar. Begitu juga dengan ruangan-ruangan yang lain. Ada berbagai koleksi lukisan di setiap ruangan. Bahkan ada ruangan khusus untuk lukisan yang disebut 'painting room'. Lukisan di dalam ruangan ini special karena menurut era pada saat dibuat tergolong sebagai lukisan 'nakal'. Mengapa ? karena gambar yang dibuat berdasarkan imajinasi dari pemilik kastil mengenai beberapa wanita di beberapa negara seperti turki, mesir, afrika, dan lain lain. Selain lukisan, juga terdapat koleksi keramik, patung, senjata, dan furniture. Di bagian lain bangunan museum, juga terdapat koleksi topeng-topeng khas untuk Festival Pust dan juga music room yang berisi 300 koleksi instrumen musik dari abad 17 dan merupakan yang terbesar di Slovenia. Juga ada ruangan yang berisi koleksi piano kuno dari sebelum abad 20.
Puas keliling museum, kita putuskan jalan dan sekalian cari makan siang di kota. Di sepanjang jalan yang kita lewati memang didominasi bangunan bangunan tua. Meskipun tua keadaannya masih terawat dengan baik, sebagian dipakai sebagai toko dan hunian tinggal. Jalannya pun naik turun karena memang kota ini berada di atas bukit. Capek berjalan, kita berhenti untuk makan siang di restoran dekat dengan sungai Drava, sehingga bisa melihat pemandangan kota Ptuj nan indah.

Friday 13 July 2007

Panen ...panen ..!!































21 Juni 2007. Kebun di samping rumah Brežno sudah mulai menampakkan hasilnya. Kebetulan di sana ada Rasberry, Cerry dan Apel. Untuk pohon rasberry ada di sepanjang pinggir kanan rumah, dan juga ada satu pohon di samping kiri, di dekatnya juga ada pohon plum. Rasberry dulu mertua dan suami yang menanam. Sedangkan pohon cerry dan apel ada di samping kanan rumah. Ada juga pohon apel di depan rumah. Semuanya sudah mulai berbuah. Buah apelnya malah sudah banyak yang berjatuhan. Aku sudah tak sabar buat memetiknya ... apalagi rasberry. Buahnya sudah merah-merah dan siap ditunai :-) Di sebelah kiri rumah, kapan hari ditanami buncis, pumpkins, daun parseli, selendri dan basil oleh mertua. Tapi sekarang belum siap dipanen. Cerry kemaren juga sudah dipanen. Yang bisa dipetik hari ini rasberry. cihuii!!! Seumur-umur aku belum pernah makan buah rasberry. Di Indo kan gak ada. Bentuknya seperti strawberry, tapi lebih kecil dan lebih manis. Buah ini terkenal sebagai buah hutan karena emang tumbuh liar di hutan2 di Slovenia. Sore hari, setelah matahari tidak begitu terik, kita berdua langsung tancap gas :-) Panenan hari ini lumayan banyak ... satu panci ukuran sedang. Ntar malem desert kita berdua ice cream and rasberry ... ehm lezaaaaaaaaaaaat!! :-)

Pengalaman Pertama Ngurus Kebun Orang

19 Juni 2007. Hari ini Boza dan bapak mertua berangkat liburan ke daerah pantai di Kroasia.Mereka akan berada disana selama 1 minggu. So selama senin sampai dengan Kamis (karena weekend jatah pulang ke Brezno) aku dipercaya oleh Boza untuk mengurus kebunnya. Kebetulan anak satu2nya tidak bisa karena mesti balik ke LJ untuk kuliah. Wah dengan senang hati aku mengiyakan ... ya itung2 daripada aku manyun dirumah. Sebetulnya tugasku gak berat, cuma nyiramin tanaman2 yang ada di balkon apartemennya. Tapi karena ini pengalaman pertamaku ngurus kebun punya orang - apalagi orang asing ... aku agak khawatir juga. Takut malah bikin tanamannya mati, hehe ... Tapi beberapa hari sebelumnya, aku sudah dikasih tau mana aja tanaman yang perlu disirami tiap hari dan mana yang tidak perlu. Ada berbagai macam tanaman, ada kaktus, beberapa bunga, dan juga tanaman bumbu2an seperti basil, mint, dll. Dia juga sudah menyiapkan air dalam botol2 bekas. Aku tinggal isi ulang dari kran kamar mandi jika sudah habis. Sekalian juga ngecek kotak surat setiap hari. Jam 10 pagi aku berangkat. Tempatnya tidak jauh. Tinggal jalan sekitar 10 - 15 menit. Sebelumnya aku sudah 'dibekali' kunci serep apartemen dari mertua. Kebetulan tempatnya di lantai 4. Begitu nyampe, langsung misi dilaksanakan. Selesai ngurus kebun, langsung turun buat ngecek kotak surat. Uf ... capek juga ... soalnya gak ada lift. Gak sampe 30 menit, semua sudah selesai. Aku sudah siram semua tanaman, isi botol dengan air yang baru, dan cek surat. Tapi pas mo pulang, aku liat ada beberapa piring dan gelas yang kotor. Mungkin karena tergesa berangkat, gak sempet dicuci. Sekalian deh aku bersihkan daripada ntar susah karena kotorannya dah kering. Selesai semua, akhirnya aku pulang dan mampir ke supermarket buat belanja makan siang suami :-) Moga2 aja tanamannya merasa segar setelah aku sirami, karena hari ini cuaca lumayan panas.

Thursday 12 July 2007

Akhirnya dapat juga ...


20 Juni 2007. Kemaren suami kasih kabar gembira, katanya ijin tinggalku sudah di approved dan bisa diambil hari ini. Akhirnya ... lega rasanya ... satu masalah sudah selesai. So hari ini, setelah suami selesai kerja, kita pergi ke kantor unit administrasi. Kita nyampe disana sekitar jam setengah 5 sore. Antrian cukup panjang karena summer vacation segera tiba. Orang2 sibuk mengurus perpanjangan paspor agar bisa keluar negeri buat berlibur. Kita berdiri di antrian cukup lama, hampir 1 jam an sebelum akhirnya mendapat giliran. Suami menjelaskan maksud dan tujuan kami. Setelah melakukan pengecekan, si petugas mengeluarkan 2 lembar kertas (dijepret) dan diserahkan ke suamiku. Aku liat apa isinya, tapi aku tidak mengerti karena diketik dalam bahasa Slovenia. Setengah berbisik aku bertanya ke dia 'what is it?' dan dia menjawab, 'Its your permit'. Ehm ... kok begini bentuknya ??, pikirku dalam hati. Bayanganku (dan juga suami), mereka akan memberi stempel di dalam paspor RI ku. Tapi aku tidak bertanya lebih jauh karena suami dan petugas masih saling berbicara. Kemudian aku dan dia diminta tanda tangan di selembar kertas kecil. Akhirnya selesai dan kita bisa pulang. Di perjalanan, suami menjelaskan kalo untuk ijin tinggal, bentuknya bukan stempel tapi seperti surat keterangan. Dan aku mendapatkan ijin tinggal selama 5 tahun, tapi setiap tahun mesti lapor (sekiranya ada perubahan, misal pindah alamat). Yang dipermasalahkan oleh suami 'kenapa kok tidak dibikin dalam 2 bahasa?', 'bagaimana bila dalam kurun waktu itu, aku ingin pergi ke Indonesia, dan ketika aku balik ke Slovenia, bagaimana menjelaskan ke petugas imigrasi bila tidak ada tanda apapun di paspor mengenai ijin tinggalku???', sedangkan surat keterangan yang ada hanya dalam bahasa Slovenia. Disamping itu, meskipun aku sudah mengantongi ijin tinggal, ternyata untuk pergi ke negara tetangga, misal Austria atau Itali, aku masih membutuhkan visa karena Slovenia belum masuk dalam Schengen. Sehingga kami mesti menunda dulu keinginan untuk pergi keluar Slovenia. Rencana awal tahun 2008 Slovenia akan masuk dalam Schengen. Oleh karena itu, dia akan bertanya lebih lanjut ke departemen luar negeri sini. Anyway, despite all those stuffs, I feel relieve that finally i got it.

Tuesday 10 July 2007

Happy Birthday!




12 Juni 2007. Today is my b-day yang ke **CENSORED** ... malu karena dah berumur :-D Begitu bangun tidur dapet ciuman mesra dan ucapan selamat dari suami. Karena dari dulu emang gak terbiasa ama namanya perayaan ulang tahun, so aku merasa hari ini gak ada bedanya dengan hari yang lain. Tapi aku bersyukur di umurku yang sudah menginjak **CENSORED** aku masih diberi kesempatan menghirup udara segar dan memiliki suami yang baek dan pengertian. Sore hari sepulang kantor, suami membawa hadiah, sebuah kaktus bunga mawar dalam gelas. Dia tau kalo aku gak begitu suka yang namanya merawat bunga ... jadi dikasihnya ya bunga kaktus yang nyiramnya sebulan sekali ... so thoughtful, isnt it ? :-) Trus dari bapak mertua dapet kue ultah dan kartu. Kue ultahnya yummy banget lho ... terbuat dari buah berry ...ehm ... trus pas aku buka kartunya, ternyata isinya duit ...he ...he ... lebih dari cukup buat beli sepeda. Beliau tau kalo aku pengen beli sepeda supaya bisa buat jalan-jalan keliling kota ... Thank you all for your best wishes! :-)

Wednesday 4 July 2007

Greet and Meet Family Dinner


















9 Juni 2007. Akhirnya sesuai rencana, hari ini kita mo ada acara kumpul keluarga besar suami. Sebenernya acara ini merupakan resepsi kecil2an dari pernikahan kami, tapi karena kita sudah menikah di Indonesia dan juga sudah mengadakan resepsi disana, untuk sekarang kita bikin seperti dinner. Rencana semula undangan yang hadir sekitar 30 orang, tapi ternyata ada beberapa keluarga yang tidak bisa datang karena sudah ada acara lain, yaitu Julija dan pacarnya, Bine sekeluarga dan keluarga dari adik bapak mertua. Final sekitar 21 orang yang hadir.Pagi hari Mertua khusus menjemput ibunya yang tinggal di Nova Gorica karena kondisinya yang sudah tua tidak memungkinkan dia untuk pergi sendiri. Sedangkan perjalanan dari Nova Gorica ke Velenje lumayan jauh, 2 jam naik mobil.
Terus terang, aku deg2 an juga mo ketemu keluarga suami. sebenernya hampir semuanya aku sudah kenal. Tapi meskipun demikian, karena ini pertama kalinya aku menghadiri acara makan malam keluarga, bingung juga ntar mesti ngapain. Disamping aku juga belum paham bahasa lokal sini. campur aduk nih perasaan ... excited, bingung, gugup. Satu lagi aku bingung mo pakai baju apa. Terus terang aku kadang bingung menyesuaikan gaya orang berpakaian disini. Karena selain mode, juga mesti merhatiin cuaca. Sebenernya suami pengen aku pake kebaya mantenku putih. Tapi ternyata sampe hari H, kebayaku yang dikirim dari Surabaya belom juga nyampe :-(
Dari Brezno aku bawa 2 baju gaya china dan 1 baju pestaku yang berwarna pink. Sekalian juga tas dan sepatu yang sepadan. Pas hari H, akhirnya aku putuskan pake baju sutra cina panjang warna hitam dengan motif. Aku pikir ini cocok karena lebih elegan dibandingkan dengan yang warna merah dan pendek. Suami juga setuju.
Acara akan dimulai dari jam 5 sore sampai 10 malam di Vila Herberstein, Velenje. Tempat ini merupakan restoran sekaligus hotel yang dulunya milik keluarga Herberstein (salah satu count di Slovenia), yang kemudian dibeli oleh Gorenje (perusahaan manufactur terbesar di Slovenia). Jaraknya tidak jauh dari komplek apartemen, sekitar 5 menit naik mobil. Pukul 5 kurang 10 menit, berangkat. Nyampe disana, ternyata sudah ada beberapa orang. Mereka sepupu dari ibu suami yang datang dengan anaknya cowok dan seorang gadis. Mereka ini kebetulan tempat tinggalnya juga di kota ini. Tidak jauh dari komplek apartemen kami. Saat datang, kami langsung disuguhi welcome drink ... segelas sampanye. Ehm ... sebenernya aku gak minum yang namanya minuman beralkohol. Selain agama melarang, aku juga gak suka rasanya. Tapi karena demi menghormati mereka, akhirnya aku 'paksakan' minum sedikit tiap kali mereka melakukan sulang. Karena masih menunggu tamu lain datang, kita sengaja tidak masuk ke dalam restauran. Cuaca hari ini cerah, tidak begitu panas. Pukul 6, para tamu sudah datang semua. Tradisi disini, kalau ada undangan resepsi, tamu membawa hadiah dan juga bunga buat pengantin cewek. So aku mendapat beberapa bunga juga.dan juga kartu ucapan.
Sebelum kami masuk ke dalam, kita berfoto bersama di teras restauran. Eh ternyata para tamu suka sekali dengan bajuku. Kata mereka sangat cantik. Gak rugi juga aku pake, he ... he ... Ehm ... pasti kalo aku pake kebaya ...mereka akan tambah kagum. Untuk makanan, suami dan mertua memesan slow foods. Artinya beberapa makanan tapi dengan kuatiti yang kecil. Tidak dihidangkan sekaligus, tapi pelan2 sehingga perut tidak akan full. Selang waktu antara 30 - 1 jam. Makanan pembuka salad dengan 3 macam daging (daging ayam, kijang dan sapi) dengan white wine. Kemudian soup dengan potongan pancake, dilanjutkan pasta dengan cream. Main mealnya daging kalkun dengan pancake, steak daging sapi + jamur dan french fries. Tak ketinggalan untuk dessert, ice cream dengan cream dan buah segar. Alhamdulillah, aku bisa makan semua makanan itu. Meskipun gak pedes, tapi rasanya enak. Sempat khawatir juga kalo aku gak akan suka makanan yang disajikan karena kadang aku kecewa kalo pas ke restoran trus order makanan, eh teryata gak sesuai dengan bayangan. Beruntung suami tahu kira2 makanan apa yang aku suka. Gak seperti acara resepsi di Indo kalo habis makan terus pulang, disini acara ginian memang beda. Bisa berjam-jam. Selama acara para tamu saling berbagi cerita dan biasanya juga ada dansa. Tapi karena kita konsepnya cuma dinner, jadi tidak ada acara dansa. Syukur deh karena aku juga gak tau caranya, hehe ... Karena aku gak paham ama yang diomongin, so suami selalu menerjemahkan. Kasihan juga karena kadang dia bingung ... abis yang cerita banyak ... satu belom selesai ...nyambung satunya :-D
Pas tengah2 acara, mertua ada kejutan. Dia ama adik ipar bikin presentasi 'sejarah' kita berdua ketemu sampe menikah. Mereka bikinnya secara sembunyi2. Suami juga tidak tahu. Di presentasi itu ditampilkan foto2 suami waktu kecil, menginjak dewasa, his graduation, trus juga foto pas di indo pertama kali buat ketemu aku, sampai foto pernikahan kita. Lucu juga melihat itu semua. Juga bikin para tamu ketawa. But its so sweet. Meskipun dengan keterbatasan foto2 yang didapat (karena mereka tidak punya foto2ku waktu kecil). Acara berakhir jam 10 malam. Seneng banget akhirnya aku bisa ketemu dengan mereka, walaupun ada kendala bahasa. Tapi aku tau mereka sangat senang bertemu denganku. Bahkan kita diundang untuk segera mengunjungi mereka.

Tuesday 3 July 2007

Ayo ... belajar ...


3 Juni 2007. Hari pertama aku belajar bahasa Slovenia.Good thing bukunya berwarna dan bergambar ... jadi gak males bukanya. Kayak anak kecil aja ya :-) Tapi bener lho ... kalo kita belajar sesuatu ... apalagi bahasa asing... kalo gak bergambar rasanya males. Dulu waktu aku belajar bahasa perancis juga gitu. Bukunya bagus, berwarna dan bergambar. Meskipun gak dibuka tiap hari, tapi pas pelajaran dimulai gak bikin ngantuk, karena gambar2 di dalamnya menarik. Ok, time to start ... Aku buka halaman pertama. Bunyinya ...A,B,C ... 1,2,3 ... Gremo artinya A,B,C ... 1,2,3 let's go. Jadi pelajaran pertama hari ini mengenai bagaimana mengeja huruf dalam bahasa Slovenia dan juga nomer, 0 = nic, 1 = ena, 2 = dve, 11 = enajst, 20 = dvajset dll. Dengan menggunakan CD, aku bisa mendengarkan bagaimana cara mengejanya. Sayang buku ini tidak diberi penjelasan secara detail. Kalau butuh penjelasan misal arti kata, aku selalu minta tolong suami. Setelah 1 jam lebih, akhirnya bosen juga ndengerin hal yang sama berulang-ulang. Capek dan susah juga .. ya udah besok lagi deh ...