Thursday 21 October 2010

His 31st Birthday

Akhirnya ada waktu juga buat update blog. Beberapa bulan belakangan ini sibuk dari ngurusi kerjaan, ada tanggungan nulis sampe ngurusi rumah yang masih perlu dibenahi dan diisi. Alhamdulillah sebagian udah beres. Aniwei, minggu yang lalu tepatnya tanggal 12 suami ulang tahun yang ke-31. Karena masih dalam kondisi prihatin, tak ada perayaan meriah. Meskipun demikian, tak mungkin ulang tahun suami berlalu begitu saja. Dari pagi kupersiapkan kejutan kecil untuknya ... ngubek di dapur berjam-jam masak menu spesial buat ulang tahunnya. Kuputuskan bikin nasi kuning dkk :


Nasi Kuning (yellow rice) http://www.tasty-indonesian-food.com/yellow-rice.html
sambal goreng ati kentang http://www.tasty-indonesian-food.com/sambel-goreng-ati.html
kering tempe teri kacang http://www.tasty-indonesian-food.com/spicy-fried-tempe.html
daging tahu bumbu bali
urap sayur http://www.tasty-indonesian-food.com/urap-urap.html
dadar telur

Pas dia pulang dari kerja, dia surprise banget. Bahagia rasanya melihat senyum bahagianya ... terucap kata 'hvala ... super si!' yang artinya 'terima kasih ... kamu luar biasa'. Rasa capek karena berjam-jam di dapur langsung tak terasa. Selanjutnya kita nikmati kebahagiaan menikmati tumpeng cinta buatanku ... dengan lahap dia santap :-)

Hari Sabtunya, keluarga suami datang ke apartemen buat ngerayain bareng-bareng ulang tahunnya. Suami request buat masak makanan Indonesia, so tamunya yang bule semua bisa nyobain. Yaaa ... dengan senang hati aku mulai lagi berjibaku di dapur. Bikin urap sayur dan teman-temannya :
- Urap sayur
- rempeyek kacang
- mie goreng jawa
- ayam bakar bumbu rujak
- perkedel tahu
- tumis tempe udang santan kecap
- krupuk

Sedangkan suami kebagian order kue, soalnya yang masak udah gak sanggup kalo mesti bikin cake sekalian :-)
Alhamdulillah tamunya antusias mencoba semua masakan yang disediakan ... bahkan neneknya yang usia 85 tahun yang datang jauh-jauh dari Nova Gorica. Tentunya kebahagiaan juga dirasakan suamiku ... dapat kado banyak ... dari mulai coklat, kopi asli itali, coffee maker (padahal minum kopi juga jarang banget :-)) sampe mentahan.

Wednesday 28 July 2010

Letter for him


28 July 2010.

My dearest husband,

Today is the day, 4 years ago when we promised to each other for better and worst.... We have been through so many things ... sharing the laugh, tears, sadness and happiness together. And 10 years we've known each other. It's amazing how time flies so fast without we realized it. I know I am away of being a perfect wife ... I oftenly annoyed you and made you nervous with my silly attitudes like kept playing my fingers around your face and nose ( can't help it because your nose is bigger than mine, hehehe), I am not a good money maker (hopefully will get better someday), oh ... ya I am a very bad map reader ( always get us lost when we went on a trip :-D), but you have to admit I am quite good chef in our kitchen and feed you well, aren't I ? hehehehe ... Oh well, at least I am not that bad and good on something ... Bad news is ... you are stuck with me ... have to take me as the package ... no way back ... you already signed the contract 4 years ago when you said 'saya terima nikahnya ... ' :-D So my dear husband, happy 4th anniversary of our marriage ... may we share this laugh and tears in many years ahead hand in hand. 4 years is just a little step of the marriage ... still so many challenges ahead we need to conquer. Hopefully we can make it to the end ... I love you ... Rada te imam, for better and worst I am yours and You are mine.

P.S : made this note because I am better in writing then talking .... my brain is totally messed up with Indonesian, English and Slovenian. Most of time I already lost in translation ... I guess you know that already, hehehehe ....

Wednesday 7 July 2010

Akhirnya ...

credit picture : http://xo.typepad.com/photos/uncategorized/beforetheinternet.jpg

7 Juli 2010
. Akhirnya hari ini tepat jam 12:00 tersambung juga internet di tempat kita yang baru. Sekarang tinggal menunggu TV yang baru datang besok. Uff! tapi masih banyak keperluan rumah tangga yang mesti kita beli ... mesin cuci, kursi meja makan, lemari, tempat tidur, penyaring udara untuk dapur, lampu, dll ... it will make us bankrupt!:-P

Suka duka pindahan ...

27 Juni 2010 Setelah seminggu penuh berjibaku dengan kerepotan pindahan, dari memoles lantai, mengecat tiap ruangan, mengangkut furniture dari Brezno ke Velenje, kemudian mengangkuti barang-barang kita yang ada di apartemen mertua, hari Minggu, 27 Juni, akhirnya kita pindah ke apartemen yang kita beli di Ĺ alek. Kita berdua excited banget tentunya. Suami sampe semalaman gak bisa tidur karena gak sabar ingin segera pindahan dan tidur di tempat kita sendiri :-) Cuma sayangnya, internet dan TV kabel belum terpasang, karena penghuni sebelumnya terlambat mengajukan pencabutannya. Dan provider yang kita pilih setidaknya membutuhkan waktu 7 sampai 10 hari untuk memasang yang baru dengan nama kita. Meskipun kita memakai provider yang sama dengan pemasang sebelumnya :-/ Padahal logikanya tinggal cabut yang lama dan colok baru dengan nama yang beda:-/ Pengalaman dulu pas bekerja di perusahaan telekomunikasi yang juga melayani internet, untuk mutasi seperti ini tidak memakan waktu yang lama. Entahlah kok disini yang notabene layanan internet sudah merata kok malah lemot dan complicated :-( Mungkin mereka tidak 'perlu' pelanggan baru. Kata suami sih karena rendahnya daya saing membuat mereka 'tidak giat' jika mendapat pelanggan baru.

Hari minggu kita habiskan menata perabot, menyesuaikan dengan luasnya ruangan dan keterbatasan tempat karena apartemen yang cuma ukuran 68 m2. Alhasil beberapa perabot lama yang tidak maksimal fungsinya dan terlalu besar harus kita buang. Beruntung kita masih bisa memakai perabot lama 'lungsuran' dari rumah kakek suami. Setidaknya kita mengirit beberapa ribu euro untuk membeli perabot. Memang tidak mewah namun setidaknya masih berfungsi dengan baik, untuk sekarang. Mungkin suatu saat jika kita ada rejeki lebih bisa membeli yang baru. Karena keterbatasan tempat, kita mengubah ruang tamu jadi ruangan multifungsi, sebagai ruang menerima tamu sekaligus ruang keluarga plus ruang kerja dengan TV set, 2 komputer dan 1 ekstra tempat tidur kecil jika nanti ada anak tidak bingung mau ditaruh dimana :-) atau kalo ada saudara atau teman berkunjung, kita ada tempat. Setidaknya ruang tamu bisa menampung 6 orang untuk menginap, karena sofa bisa diubah menjadi tempat tidur untuk 5 orang :-) Dapur 80 % juga sudah tertata, tinggal rak atas yang belum terpasang, 'napa' atau penyaring udara diatas kompor belum ada sehingga untuk sementara meminimasi memasak goreng-gorengan, juga pipa air belum tersambung karena masih menunggu paman Greg pulang dari liburan minggu depan untuk membantu memasangnya. Kamar tidur belum rampung, karena kita butuh bantuan untuk memasang lemari ukuran 2 meter yang kita bawa dari Brezno. Mengingat ruang kamar hanya berukuran 3 X 4 meter, lemari harus terpasang dulu sebelum tempat tidur. Untuk sementara waktu kita tidur di sofa. Kita juga perlu membeli peralatan rumah tangga yang lain seperti mesin cuci, meja + setrika, TV, lemari baju, lemari buku, dll. Masih jauh dari sempurna, tapi kita sangat senang akhirnya bisa punya tempat sendiri, menjadi tuan di rumah sendiri ... tak lagi numpang dan mondar-mandir seperti setrikaan. Aku selalu percaya bahwa sesuatu selalu ada waktunya, kapan dan dimana kita mendapatkannya. Apartemen ini kita beli dengan melalui berbagai tragedi dulu. Dan sebuah cerita, meskipun itu cerita sedih pasti ada akhirnya.

28 Juni 2010
Hari pertama hidup tanpa internet dan TV bisa kulewati dengan baik :-) Ada yang terasa hilang memang ... kalo biasanya bangun tidur, nyiapin kebutuhan suami trus langsung di depan kompi, sekarang bengong. Satu-satunya hiburan cuma musik MP3 dari komputer. Beruntung ada kerjaan ... mengatur kerdus-kerdus yang masih belum dibuka untuk ditata. Alhasil yang kemarin kerdus-kerdus berserakan dimana-mana, hari ini bisa kurapikan. Apartemen jadi tampak bersih dan lebih teratur. Keuntungan tidak ada internet dan TV, kerjaan bisa rampung tanpa 'godaan' online, hehehe ... Suami sepulang kerja terkesan dengan hasil kerjaanku. Good job Tatie! :-D

29 Juni 2010 Mulai deh rasa bosan menyerang. Rasanya emang gak enak tanpa internet dan TV ... rasanya kita jadi seperti manusia goa, tak tau apa yang terjadi diluar. Bahkan kita gak tau siapa yang sekarang melaju di piala dunia. Tau-tau pas suami pulang, dia bilang Inggris akhirnya pulang kandang karena dikalahkan Jerman. Yes! akhirnya 2 tim yang membuat Slovenia tersingkir di babak penyisihin akhirnya pulang kampung :-) Apalagi apa yang terjadi di Indonesia, bagaimana kelanjutan kasus Ariel vs video porno nya :-/ Omong-omong soal kasus Ariel, karena satu-satunya media yang aku punya koran lokal, iseng-iseng hari ini aku baca surat kabar 'zurnal' yang dibawa oleh si Greg ... meskipun gak begitu paham bahasanya :-D Ya ampun! ternyata ada berita kasusnya Ariel!meskipun beritanya gak gede, namun malu rasanya berita seperti itu harus dibaca oleh pembaca di Slovenia ... bukan berita keberhasilan tapi berita soal hal yang tak pantas. Mungkin orang sini tidak peduli, akan tetapi berita seperti ini bisa mengubah persepsi mereka soal Indonesia, yang selama ini terkenal dengan budaya ketimurannya, sopan santun, no sex before married, eh ternyata sama saja dengan mereka. Mungkin kalo kasus Ariel ini tidak diekspos secara berlebihan oleh media Indonesia, media luar seperti BBC, CNN dan yang lain tak akan mengangkatnya. Sebenernya sih aku bisa maen internet di tempat mertua. Tapi gak enak lah kesana, apalagi adik ipar lagi cuti dan seperti biasa meski libur, dia tidak pernah kemana-mana dan hanya tinggal di apartemen. Meskipun dia lebih dari mampu untuk pergi berlibur kemanapun dia mau :-/ Orang teraneh yang pernah aku kenal :-D

Balik lagi ke rutinitas tanpa internet, aku putuskan untuk mencoba membuat tempe lagi. Pagi hari aku habiskan berjam-jam mengupas kulit kedelai :-D Cuma bikin 500 g, tapi setidaknya butuh 2 jam untuk mengupas kulitnya ... punggung dan tangan sampe capek ...uff! Jam 11 urusan tempe kelar, lanjut bersih-bersih apartemen sampe jam 12. Lanjut belanja dan masak buat makan siang. Selesai masak, sambil menunggu suami balik dari kantor, aku mengedit foto-foto masakan di komputer si Greg. Maunya mo sekalian edit foto-foto tersebut di draft kumpulan resep yang ada di komputerku, eh ternyata network komputernya bermasalah :-(

30 Juni 2010

Arrrrgggghhhhh!! I need the internet!:-D Asli bete tanpanya ... terkutuklah yang menemukan benda itu pertama kali, hahahaha ... Akhirnya suami bawa CD player punya dia yang ada radionya yang ada di apartemen mertua. Kata dia setidaknya kita bisa mendengarkan berita dan gak terlalu katrok tentang apa yang terjadi diluar, terutama soal piala dunia :-D
Karena gak ada lagi yang harus dibersihkan, so bisa dikatakan aku gak ada kegiatan sama sekali, selain mondar-mandir di sekitaran apartemen kayak orang bingung :-D Mau ke center atau perpustakaan kok males jalannya karena panas ... ceileee gaya bener! padahal panasnya disini gak sepanas surabaya lho ... suhu dluar sekarang sudah antara 28 - 30 C tapi masih enak dibuat jalan karena masih ada angin. Mungkin kemana-mana selalu pake supir pribadi alias suami, jadinya manja ... jalan jauh sedikit aja sudah capek :-/ Alhasil kamar mandi jadi sasaran pembersihan :-D

Oh iya, jam 6 sore tim to build-in lemari akhirnya datang buat bantuin kita. Ternyata ada beberapa baut yang hilang ... so harus beli dulu besok. Ada-ada aja :-/

1 Juli 2010

Tempeku jadi!! Yeee!!! at least something good happened on my boring day to death without internet :-D










Friday 28 May 2010

Alhamdulillah ... all done!now officially ours ... will move out soon in our own place!Feel so happy and blessed ...


27 Mei 2010. Legaaaa!!! itu kata yang bisa mengambarkan perasaan kami. Akhirnya semua proses pembelian flat dah beres. Setelah dilunasi pembayarannya tanggal 17 Mei, hari ini kami mendapat pengesahan dari pengadilan perihal balik nama flat yang bersangkutan. Akhirnya it's officially ours! Namun karena si pemilik lama tidak bisa langsung keluar karena butuh waktu pindahan, sesuai kesepakatan kami baru bisa masuk antara tanggal 15-16 Juni 2010. Gak sabar deh pengen segera pindah dan tinggal di tempat kami sendiri - tanpa ada yang mengganggu ... have our own freedom. Alhamdulillah! bahagia rasanya akhirnya setelah 3 tahun kita bisa memiliki gubug sendiri ... tak lagi harus mondar-mandir kayak setrika Velenje - Brezno. Untuk sementara waktu sambil menunggu flat kita kosong, kita tinggal di tempat mertua ... yang tentunya tak bisa sebebas pas berada di brezno. Sementara 'puasa' masak makanan yang berbau 'aneh bin ajaib' :-)

Monday 24 May 2010

Selamat Tinggal Brezno ....

22 Mei 2010. Hari ini hari terakhir kita tinggal di Brezno. Semua barang kita disana mesti dikemasi. Sebagian besar sudah kita kemasi dan ditransfer ke apartemen mertua di Velenje. Hari ini tinggal mengemasi barang-barang gede seperti oven harus segera dicabut sambungan gasnya, kulkas juga harus dibersihkan, begitu juga dengan tempat tidur. Sedih harus meninggalkan rumah ini. Meskipun bukan rumah kita, tapi bagi suami rumah ini memiliki nilai sentimentil dan sejarah tersendiri baginya ... hampir sebagian besar hidupnya dia habiskan disini ... masa kecilnya, masa ketika dia beranjak dewasa, bahkan setelah menikah. Karena belum mampu membeli tempat tinggal, kita tinggal disini paruh minggu (Kamis - Minggu malam) karena memang rumah ini kosong sejak kakek Greg pindah ke rumah partnernya. Sedangkan sisanya kita tinggal di tempat mertua. 3 tahun lamanya kita menjalani hidup nomaden dan selama 3 tahun itu pula rumah Brezno memberi atap ke kami dari panasnya summer dan dinginnya winter. Aku sangat menyukai rumah ini ... walaupun rumah tua, namun kondisinya masih terawat dengan halaman yang sangat luas, bahkan ruangan di dalam rumah juga besar sehingga tak terasa 'cramped', belum lagi ada kebun dimana aku bisa berkebun dan menanam bermacam-macam tanaman mediteran (mint, spermint, origano, basil, dll), zucchini, buncis, lombok, dan kangkung di musim panas. Rasa sedihku tak sebanding dengan kesedihan suami ketika rumah ini harus dijual karena kakeknya meninggal dan tidak meninggalkan surat waris. Karenanya diputuskan oleh pengadilan diberikan ke hak waris nya, anak dan cucu-cucunya. Disepakati untuk dijual karena memang dari sisi pemeliharaan, rumah ini cukup banyak membutuhkan biaya pada musim dingin. Isolasi rumah yang tak bagus membuat banyak dibutuhkan bahan bakar minyak untuk mesin penghangat ruangan. Setidaknya butuh dana 2500 - 3000 euro pertahun. Kalaupun kita membeli rumah ini, sedikitnya masih butuh dana 30.000 untuk renovasi dan isolasi rumah. Kalau saja kita punya dana sebanyak itu .... Sedih memang tapi kami tak bisa berbuat apa-apa ... kami harus pergi meninggalkan rumah ini dan memulai lembaran yang baru di tempat yang baru.

Friday 14 May 2010

10 tahun telah berlalu ...


14 Mei 2010. Hari ini iseng-iseng cek email-email lama dari suami ... sebenernya tujuan utama : pengen cari email pertama yang aku kirim ke dia karena kita berdua gak ingat tepatnya kapan kita pertama kali berkorespondensi. Dia ngotot akhir tahun 98, sedangkan aku yakin kalo awal tahun 99 :-D Karena account email lama dia 'ngilang', so satu-satunya bukti yang masih ada harusnya ada di emailku. Akhirnya sedari pagi aku utak atik email lama karena penasaran. Gara-garanya ada beberapa email dari dia yang tahunnya nyeleneh karena pas saat itu ada masalah dengan sistem di komputernya. Jadinya email pertama dari dia, tidak di urutan pertama tapi malah di antara email terbaru dari dia. Setelah ngecek satu-satu, akhirnya ketemu juga ... yippie!!:-D Yang lebih surprise lagi, pas aku cek email balasan dari dia, tanggalnya 14 Mei 2000 ... Ho ... ho ...berarti pas hari ini 10 tahun kita berkenalan di dunia maya :-D I can't believe it! Time flies so fast ... it feels like just yesterday we met, be a friend and then married :-D. Ternyata begitu panjang perjalanan cinta kami. Dari email iseng yang aku kirim tgl 11 Mei 2000 karena mencoba account baru, ternyata mendapat balasan dari dia tgl 14 Mei 2000. Dari situ kita kemudian menjadi teman, saling berbagi cerita mengenai sekolah, pengalaman pribadi, curhat soal teman, cowok yang aku taksir atau cewek yang dia taksir, dll sampai kita ketemu di Surabaya September 2001, berpacaran akhir 2003 dan akhirnya menikah Juli 2006, dan Mei 2007 kami akhirnya bisa berkumpul sebagai suami istri. Perjalanan yang panjang dan berliku. Seperti kata pepatah ... kalo jodoh gak bakalan kemana-mana ... walaupun dah ditolak tapi tetep aja maju tak gentar, hehehe ... Bagiku dia bukan cinta pertama, tapi selama 10 tahun kita saling mengenal, dia seorang suami, kekasih dan sahabat yang selalu mendukung, loyal dan mencintaiku apa adanya. Sosok yang gak neko-neko kalo orang jawa bilang :-) I hope our love will last forever! I love you now, then and will always be!

Tuesday 2 February 2010

Permanent Residence For Slovenia


2 Februari 2010. Sebel ... geram dan marah ... gambaran perasaan yang kurasakan saat suami mengabarkan kalo untuk mendapat Permanent Residence Slovenia aku harus melampirkan original surat catatan kriminal dari kepolisian di Indonesia. What?!?!?! kalo tau begini, mending mudiknya tahun ini daripada tahun kemaren. Padahal aku pengin bisa ngurus PR sekarang dengan harapan bisa nerusin kursus bahasa Slovenia yang udah berjalan sekarang. Kalo seperti ini ... harapan tinggal harapan ... mau tidak mau aku tidak bisa melanjutkan kursus kalo jatah 60 jam ku habis. Arrrrrrggggghhhh!!! SEBEL!!! Kenapa juga mereka mesti minta No Criminal Record dari Indonesia ... lha wong aku selama 2 tahun ini tinggalnya bukan di Indonesia tapi di Slovenia. Aneh banget kan? Logikanya gak masuk sama sekali. Mestinya cukuplah dari kepolisian setempat ... atau kalo memang dibutuhkan aku bisa minta dari Kedutaan Indonesia di Wina. Tapi tidak, mereka minta original langsung dari Indonesia. Padahal kalo dipikir-pikir apa gunanya nih surat?!?! Belum tentu kalo kita tidak ada catatan kriminal di Indonesia, artinya tak pernah melakukan aktifitas yang melanggar hukum di negara lain. Bisa aja seseorang terlibat organisasi terlarang, misal di Afganistan, tapi dia tak pernah melakukan suatu tindak kriminal di Indonesia. Trus apa jaminan seseorang bersih dari hukum kalo seperti itu? Trus gimana kalo gini? Mikir apa bisa pengurusannya diwakilkan ... kalo mudik ongkosnya gak murah ... Kata suami kayaknya kita mulai mikir buat nabung dan lebih ngetatin ikat pinggang biar bisa liburan lagi ke Indo sekaligus ngurus tuh surat. Yah ... padahal ini aja ikat pinggang udah amat diketatin ... apalagi winter tahun ini dinginnya keterlaluan dan sepertinya kita bakalan butuh beli minyak lagi buat heating. Duh! ini lah susahnya tinggal di rumah tua yang isolasinya gak bagus seperti rumah-rumah yang baru. Mudah-mudahan aja bisa diwakilkan so kita gak perlu ke Indonesia buat mengurus nih surat.

Wednesday 13 January 2010

Program Integrasi Slovenia

12 Januari 2010. Sudah seminggu sejak minggu lalu, tepatnya sejak 4 Januari 2010 aku mengikuti kursus bahasa Slovenia secara gratis yang disediakan oleh pemerintah Slovenia. Program ini ditujukan untuk semua warga asing di Slovenia yang setidaknya sudah tinggal disini selama 2 tahun, memiliki ijin tinggal baik permanen maupun sementara, dan belum pernah menerima program integrasi serupa sebelumnya. Bagi pemegang ijin tinggal sementara, berhak mendapat 60 jam, sedangkan pemegang ijin tinggal permanen, mendapatkan sampe 180 jam. Karena aku hanya memiliki ijin tinggal sementara, jadi hanya mendapat 60 jam kursus Bahasa Slovenia gratis dan 30 jam untuk mempelajari konstitusi dan budaya Slovenia. Pas tanya ke petugas di uprava enota, sebutan kantor administrasi di Slovenia, mereka menjelaskan aku sudah berhak untuk bisa mendapat PR karena dah tinggal disini selama 2 tahun berturut-turut. Sementara baru bisa dapat 60 jam, dan bisa diperpanjang kalo PR dah diurus. Dengan berbekal surat pengantar dari kantor administrasi, aku mendaftar di Ljudzka Univerza, Velenje. Pas aku datang kesana, waktu itu sekitar pukul 15:30 sore, si ibu petugas mengatakan kalo hari ini mereka yang sudah mendaftar masuk jam 16:00 untuk mengikuti tes mengetahui kemampuan bahasa Slovenianya. Karena tidak tau, akhirnya diputuskan aku bisa ambil tesnya sendirian karena inti dari tes cuma untuk mengetahui kita ada di level mana.

Karena tidak ada panggilan untuk tes, akhirnya aku langsung mengikuti kursus pada tanggal 4 Januari. Ada sekitar 7 orang termasuk aku. Mereka berasal dari Serbia, Bosnia dan Kroasia dan dari apa yang aku tangkap, hampir semua sepertinya sudah bisa berbicara dengan bahasa Slovenia ... atau mereka berkomunikasi dengan bahasa Serbo-Kroasia yang terdengar sama dengan bahasa Slovenia ... aku sendiri tak tahu, hehehe ... yang pasti mereka sudah tinggal lama disini. Hanya aku yang masih plegak pleguk disini :-) Beruntung aku masih bisa mengikuti pelajaran yang diajarkan, meskipun seringkali tidak mengerti penjelasan dari gurunya karena dia berbicara dengan sangat cepat dan tidak begitu paham bahasa Inggris. Hari itu diputuskan pula kursus akan dilakukan 3X seminggu, 4,5 jam/pertemuan. Beberapa orang baru datang pada pertemuan berikutnya ... seorang wanita Cina, pemilik restoran Cina di Velenje yang sudah tinggal disini 11 tahun, 2 orang bapak-bapak dari Bosnia. Hampir semua yang mengikuti program integrasi ini pemegang PR dan sudah tinggal di Slovenia lebih dari 5 tahun. Bahkan ada seorang wanita dari Bosnia yang sudah tinggal selama 19 tahun. Mereka sudah tahu bagaimana berkomunikasi dengan bahasa Slovenia. Tujuan mengikuti program ini bukan untuk berintegrasi seperti halnya aku, tapi lebih untuk mengasah kemampuan grammarnya agar bisa lulus ujian basic level Bahasa Slovenia dan mendapat citizenship. Karena itu cara pengajarannya semua dalam bahasa Slovenia. Bagi orang yang bener-bener baru, sulit sekali mengikutinya. Seperti halnya yang terjadi ketika ada lagi 1 cewek dari Cina yang baru mengikuti kursus - dia bingung dan tidak bisa mengikuti apa yang dijelaskan oleh sang pengajar. Alhasil, dia hanya datang 2X, setelah itu tak pernah lagi masuk. Semestinya memang dipisahkan antara basic, medium dan advance. Namun karena kurangnya kandidat, semua dijadikan satu. Bagi beberapa orang yang sudah mahir, proses pembelajaran yang dari awal dirasa sangat membosankan. Karenanya si guru menengahi dengan cara memberikan tugas ekstra bagi mereka seperti membuat tulisan yang kemudian dikoreksi bagaimana benar dan salahnya. Lucunya ada seorang wanita yang mengikuti kursus dengan suaminya, mereka berasal dari Serbia, entah apa yang terjadi, suatu hari ketika kursus, dia datang sudah dengan bad mood. Pas kursus, uring-uringan dan sama sekali tidak mau menjawab atau mengerjakan tugas yang diberikan, ketika ditanya ada apa, dari sekilas yang bisa aku tangkap dia bilang capek dan belajar bahasa Slovenia sangat susah. Akhirnya dia meminta pulang terlebih dulu.

Pelaksanaan program Integrasi ini tampak masih belum terkoordinasi dengan baik, setidaknya di tempatku belajar. Karena kurangnya kandidat, semua yang daftar dijadikan dalam satu group ... baik yang bener-bener baru, medium, ataupun yang sudah pinter. Alhasil, sang pengajar memberi penjelasan semua dalam bahasa Slovenia dan tak bisa berbahasa Inggris dengan baik. Sedangkan dengan yang lain, dia bisa menjelaskan menggunakan bahasa Serbo-Kroasia. Kalo aku tak mengerti harus mencari sendiri apa artinya dengan berbekal kamus atau ntar di rumah bertanya ke suami. Dari salah satu temen yang tinggal di kota lain, program kursus yang dia ikuti di Novo Mesto juga gak terkoordinasi dengan baik. Sayangnya aku cuma mendapat 60 jam, dan nantinya bila sudah mendapatkan PR dan bisa diperpanjang kursusnya, kemungkinan harus menunggu group yang baru, karena untuk yang sekarang akan selesai akhir Maret :-(