12 Januari 2010. Sudah seminggu sejak minggu lalu, tepatnya sejak 4 Januari 2010 aku mengikuti kursus bahasa Slovenia secara gratis yang disediakan oleh pemerintah Slovenia. Program ini ditujukan untuk semua warga asing di Slovenia yang setidaknya sudah tinggal disini selama 2 tahun, memiliki ijin tinggal baik permanen maupun sementara, dan belum pernah menerima program integrasi serupa sebelumnya. Bagi pemegang ijin tinggal sementara, berhak mendapat 60 jam, sedangkan pemegang ijin tinggal permanen, mendapatkan sampe 180 jam. Karena aku hanya memiliki ijin tinggal sementara, jadi hanya mendapat 60 jam kursus Bahasa Slovenia gratis dan 30 jam untuk mempelajari konstitusi dan budaya Slovenia. Pas tanya ke petugas di uprava enota, sebutan kantor administrasi di Slovenia, mereka menjelaskan aku sudah berhak untuk bisa mendapat PR karena dah tinggal disini selama 2 tahun berturut-turut. Sementara baru bisa dapat 60 jam, dan bisa diperpanjang kalo PR dah diurus. Dengan berbekal surat pengantar dari kantor administrasi, aku mendaftar di Ljudzka Univerza, Velenje. Pas aku datang kesana, waktu itu sekitar pukul 15:30 sore, si ibu petugas mengatakan kalo hari ini mereka yang sudah mendaftar masuk jam 16:00 untuk mengikuti tes mengetahui kemampuan bahasa Slovenianya. Karena tidak tau, akhirnya diputuskan aku bisa ambil tesnya sendirian karena inti dari tes cuma untuk mengetahui kita ada di level mana.
Karena tidak ada panggilan untuk tes, akhirnya aku langsung mengikuti kursus pada tanggal 4 Januari. Ada sekitar 7 orang termasuk aku. Mereka berasal dari Serbia, Bosnia dan Kroasia dan dari apa yang aku tangkap, hampir semua sepertinya sudah bisa berbicara dengan bahasa Slovenia ... atau mereka berkomunikasi dengan bahasa Serbo-Kroasia yang terdengar sama dengan bahasa Slovenia ... aku sendiri tak tahu, hehehe ... yang pasti mereka sudah tinggal lama disini. Hanya aku yang masih plegak pleguk disini :-) Beruntung aku masih bisa mengikuti pelajaran yang diajarkan, meskipun seringkali tidak mengerti penjelasan dari gurunya karena dia berbicara dengan sangat cepat dan tidak begitu paham bahasa Inggris. Hari itu diputuskan pula kursus akan dilakukan 3X seminggu, 4,5 jam/pertemuan. Beberapa orang baru datang pada pertemuan berikutnya ... seorang wanita Cina, pemilik restoran Cina di Velenje yang sudah tinggal disini 11 tahun, 2 orang bapak-bapak dari Bosnia. Hampir semua yang mengikuti program integrasi ini pemegang PR dan sudah tinggal di Slovenia lebih dari 5 tahun. Bahkan ada seorang wanita dari Bosnia yang sudah tinggal selama 19 tahun. Mereka sudah tahu bagaimana berkomunikasi dengan bahasa Slovenia. Tujuan mengikuti program ini bukan untuk berintegrasi seperti halnya aku, tapi lebih untuk mengasah kemampuan grammarnya agar bisa lulus ujian basic level Bahasa Slovenia dan mendapat citizenship. Karena itu cara pengajarannya semua dalam bahasa Slovenia. Bagi orang yang bener-bener baru, sulit sekali mengikutinya. Seperti halnya yang terjadi ketika ada lagi 1 cewek dari Cina yang baru mengikuti kursus - dia bingung dan tidak bisa mengikuti apa yang dijelaskan oleh sang pengajar. Alhasil, dia hanya datang 2X, setelah itu tak pernah lagi masuk. Semestinya memang dipisahkan antara basic, medium dan advance. Namun karena kurangnya kandidat, semua dijadikan satu. Bagi beberapa orang yang sudah mahir, proses pembelajaran yang dari awal dirasa sangat membosankan. Karenanya si guru menengahi dengan cara memberikan tugas ekstra bagi mereka seperti membuat tulisan yang kemudian dikoreksi bagaimana benar dan salahnya. Lucunya ada seorang wanita yang mengikuti kursus dengan suaminya, mereka berasal dari Serbia, entah apa yang terjadi, suatu hari ketika kursus, dia datang sudah dengan bad mood. Pas kursus, uring-uringan dan sama sekali tidak mau menjawab atau mengerjakan tugas yang diberikan, ketika ditanya ada apa, dari sekilas yang bisa aku tangkap dia bilang capek dan belajar bahasa Slovenia sangat susah. Akhirnya dia meminta pulang terlebih dulu.
Pelaksanaan program Integrasi ini tampak masih belum terkoordinasi dengan baik, setidaknya di tempatku belajar. Karena kurangnya kandidat, semua yang daftar dijadikan dalam satu group ... baik yang bener-bener baru, medium, ataupun yang sudah pinter. Alhasil, sang pengajar memberi penjelasan semua dalam bahasa Slovenia dan tak bisa berbahasa Inggris dengan baik. Sedangkan dengan yang lain, dia bisa menjelaskan menggunakan bahasa Serbo-Kroasia. Kalo aku tak mengerti harus mencari sendiri apa artinya dengan berbekal kamus atau ntar di rumah bertanya ke suami. Dari salah satu temen yang tinggal di kota lain, program kursus yang dia ikuti di Novo Mesto juga gak terkoordinasi dengan baik. Sayangnya aku cuma mendapat 60 jam, dan nantinya bila sudah mendapatkan PR dan bisa diperpanjang kursusnya, kemungkinan harus menunggu group yang baru, karena untuk yang sekarang akan selesai akhir Maret :-(
3 comments:
Mbak tatie,sekarang uda bisa bahasa slovenia buat komunikasi sehari-hari nya belum?
Trus,kalo disana bahasa inggris sudah mayoritas dipakai juga ga ya?
Soalnya kalo belum bisa bhs slovenia kan tar ga bisa komunikasi dg orang,susah juga ya...hehehe
Assalamualaikum Mbak Tati...
salam kenal mbak Saya Asal Cianjur sekarang di Riyadh,,
Ketemu mbak di Browsing blogspot,ternyata blog mbak ada di Tetangga saya..
salam perkenalan ijin saya ikut komentar ya..
titip juga lapak sederhana saya :http;//www.kompasiana.com/wierodjampang/
http;//www.wierodjampang24.blogspot.com
terima kasih sebelumnya..
selamat malam,pagi atau siang
salam untuk mas Greg suami mbak..
Slovenia adalah negara pecahan Yugoslavia di Semenanjung Balkan, Eropa bagian tenggara. Banyak gejolak menjelang dan setelah pecahnya federasi Yugoslavia
Post a Comment