Thursday, 30 August 2007
More Indonesians please ? :-)
2 Agustus 2007. Hari ini teman semasa smu Greg datang ke rumah. Pertemuan ini aku tunggu karena temennya ini ada rencana mau buka bisnis pijat ala bali di kota Zreče. Kunjungan dia kesini dalam rangka hal itu. Dia ingin mendapatkan info dariku bagaimana mengurus surat surat yang aku pergunakan untuk masuk ke Slovenia. Rencananya dia akan langsung mendatangkan 2 cewek bali untuk bisa bekerja sebagai pemijat. Oleh karena itu dia harus mengurus ijin kerja untuk mereka disini. Sebelumnya dia sudah bolak balik ke Indonesia dan juga sudah mencoba beberapa tempat pijat di Bali. Memang bisnis seperti ini akan sangat menguntungkan disini karena sangat mahal. Di hotel2 yang menyediakan jasa thai massage aja harganya sekitar 50 euro per hour. Bayangkan bila ada 5 orang saja yang pijat ... penghasilan sudah sekitar 250 euro. Kalo saja aku tau I'll be ended up here, I would take a massage course long time ago, hehe ... Back to business, akhirnya aku jelaskan bagaimana ribetnya urusan birokrasi di Indonesia. Dari mulai tingkat RT, RW, kelurahan, kecamatan, kehakiman, deplu. belum lagi kalo mesti pake urusan ngurus SKCK di kepolisian. Dan semuanya butuh waktu dan tentu saja, duit, dan kalo mo cepet pasti ada istilah 'uang pelicin'. Tak ada yang gratis di Indonesia, hehe ... Dia juga cerita untuk membuka bisnis ini, dia harus membuatkan ijin untuk setiap minyak pijat yang dia datangkan langsung dari Indonesia. Di Slovenia memang gak sembarangan orang bisa buka bisnis. Semuanya harus ada ijin dan tentunya tidak membahayakan konsumen. Jika tidak, si pemilik dikenakan denda dan bisnisnya bisa ditutup. Beda sekali dengan Indonesia yang begitu mudahnya orang bisa membuka warung ato salon kecantikan yang terkadang menawarkan mimpi bisa cantik dengan harga murah. Tak heran jika banyak kasus malpraktek karena penggunaan benda kimia yang katanya botox yang membahayakan pemakai. Gak malah mancung malah tambah gede hidungnya. Sisi baiknya dengan kemudahan itu, orang bisa dengan mudah membuka warung untuk mencari makan di pinggir2 jalan. Tak perlu ijin untuk itu. Paling kalo ada operasi PKL dari satpol PP, mesti maen kucing2an. Begitulah 2 sisi berbeda dari 2 budaya yang berbeda. Tak ada yang sempurna di dunia ini. Mudah2an saja rencana dia untuk mendatangkan 2 cewek Bali kesini bisa berjalan lancar. Itu berarti aku bakalan ada teman disini :-)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment