Friday, 25 May 2007
Home Sweet Home
2 Mei 2007. Pukul 4 sore, kumulai perjalanan ke rumah kami di Bresno. Well actually it's not really our home. Kebetulan kakek dari suami punya tempat yang kosong. So daripada mubazir, kita bisa tempati sampe kita bisa punya tempat tinggal sendiri. Ya ... namanya juga masih merintis dari bawah :-) Sepanjang perjalanan, hamparan bukit berwarna hijau kita lewati. Semuanya masih tampak sama sesuai ingatanku saat aku disini tahun 2003. Suasana kotanya sangat tenang. Jalan yang kita lewati bisa dibilang jalan pedesaan. Kecil dan berliku. Tapi memang tipikal jalan-jalan disini seperti itu. Sempit dan berliku-liku karena melewati bukit. Cuacanya pun dingin, meskipun matahari bersinar terang. Jadi ingat waktu jalan ke Batu ato Puncak, he .. he ... Yang menarik disini adalah bentuk rumahnya. Mengingatku pada buku-buku dongeng karangan Hans Christian Andersen yang dulu aku baca waktu kecil. Bentuk rumah disini kecil-kecil. Jarang ditemukan rumah besar seperti kita liat di Pondok Indah ato Galaxy mall di Surabaya. Di setiap rumah, selalu ada balkon yang penuh dengan bunga-bunga berwarna warni ... merah ...putih ...kuning. Sangat indah. Bisa dibayangkan satu negara hanya dihuni tidak lebih dari 2 juta orang. Bahkan penduduk Surabayapun lebih dari itu :-D Banyak tanah kosong disini. Hanya beberapa blok penuh dengan bangunan rumah dan apartemen. Sedangkan beberapa rumah dibangun di atas bukit, terpencar-pencar. Pemandangan yang sangat kontras jika dibandingkan dengan Indonesia. Tak ada lagi tanah kosong disana. Semuanya dibabat rata untuk mall atau real estate. Tak heran, banjir dimana-mana. Pemerintah Slovenia memang membatasi ijin pembangunan rumah atau bangunan lainnya. Kata suamiku, ijin nya sangat mahal. Lebih mahal dari harga tanahnya. Harga 1 flat kecil bisa mencapai 500 juta lebih. Pantas aja gak banyak orang punya rumah.
Sebelum sampai dirumah, kami mampir dulu untuk makan. Dari sini sudah mulai kurasakan perbedaannya. Tak lagi kutemukan tempe penyet atau nasi pecel, he ... he ... Suamiku memilihkan ayam bakar ama nasi karena itu satu2nya yang mungkin bisa kumakan. Ya ... agar perutku tidak shock. Tapi bener-bener gak enak. Nggak ada rasanya. Lha wong cuma ayam dibakar tanpa ada saus ato apa. Gak seperti di Indonesia yang kaya akan bumbu-bumbu pedas. Ehm ... yummy! Oh well yang penting perut terisi. Perjalananpun dilanjutkan. Setelah hampir 1 jam, akhirnya kami sampai juga. Home sweet home. Uf! Tak sabar rasanya untuk segera tidur dan beristirahat :-) Kakeknya menyambut kami. Dia sapa aku dengan bahasa Slovenia. Aku gak ngerti cuma senyum senyum aja, he ..he ... Suamiku akhirnya menerjemahkan setiap pertanyaan yang ada. Sebenernya aku sudah pernah kesini. Tapi aku tak pernah masuk sampai ke dalam. Kami menempati lantai 2 karena lantai 1 kebetulan dipakai kakeknya untuk buka bisnis kecil-kecilan. Lantai 2 tempatnya cozy, tapi sedikit dingin. Kata suami, pemanasnya harus dihidupkan dulu agar sedikit hangat di dalam. Whatever deh ...yang penting aku bisa tidur, he ... he ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment