Friday 25 May 2007

First Day In Slovenia


3 Mei 2007. Pagi ini aku bangun siang. Semalam tidur jam 11 malam. Tapi badan masih terasa pegal-pegal. Atau mungkin pegalnya karena sebab lain, ya ? he ... he ... Anyway, aku masih sangat mangantuk. Sepertinya masih jet lag nih. Tapi mesti bangun nih karena suami sudah membuatkan sarapan. Jus, roti dan scrambled egg ... bahasa kerennya telur orak arik gitu lho :-) Ini pertama kali setelah sekian lama aku sarapan dengan roti ... biasanya nasi pecel warung sebelah rumah, he ...he ... Hari pertama tak banyak kegiatan yang kulakukan. Hanya istirahat. Siangnya kita belanja buat lunch. Suamiku mo masak spagetti. Tempat tinggal kami lumayan jauh dari pusat kota. Kalo mo belanja mesti naik mobil sekitar 10 menit. Tidak ada pasar tradisional disini. Tapi tiap hari Senin, Rabu, dan Kamis ada penjual sayur keliling naek mobil van. Cuman pilihannya memang tidak banyak. Ya kalo mau belanja yang lebih bervariasi ... mau tidak mau ya mesti pergi agak jauh. Di Slovenia, 2 retail supermarket terbesar; Tus dan Mercator. Keduanya tersebar hampir di seluruh negeri. Ada beberapa supermarket kecil milik asing seperti Spar (Belanda) Eurospin, Hardi, Lidl. Kebetulan yang deket dengan rumah, Tus. Tempatnya lumayan besar, ya ... sebesar Hero lah kalo di Indonesia. Yang dijual macem-macem, tapi kebanyakan memang bahan makanan untuk western foods ... dari segala macem daging, keju, pasta, buah-buahan sampai sayuran. Pandanganku tertarik pada bagian produk-produk makanan asia. Aku coba cari-cari terasi ato sambel pecel, gak ketemu, he ... he ... Tentu saja gak bakalan ada *hanya di angan-angan*. Yang aku liat disana cuma mie instan, beberapa macam kecap, saus tomat, beras dan bumbu instant masakan cina. Ada yang berasal dari Belanda, Thailand, Jerman dan Jepang. Tidak ada produk-produk Indonesia :-( Kayaknya bisa jadi ladang bisnis baru ya ... importir sambel pecel ke slovenia, ha ... ha ...Tapi kalo disini jangan tanya harga. Bikin mata melotot dan penyakit kanker alias kantong kering. Harganya 3 kali lipat dari harga di Indonesia. Apalagi harga buah tropis. Alpukat yang di Indo sekilo cuma 5 rb rupiah, disini 3 euro sekilo. Uf!jadi mikir kalo mo beli. Ok, time to go home. Kita udah dapet yang mo dibeli .. pasta, paprika, timun, bawang bombay, wortel, kacang manis, dan daging cincang. Ehm ... jadi lapar nih!! :-)

4 comments:

Gregor Gorjan said...
This comment has been removed by the author.
Gregor Gorjan said...

Di Slovenia, ada 3 retail supermarket besar; Tus, Spar dan Merkur. - This is not quite true.

Merkur is more of a DIY shop. Or for some things for home like bathrooms, home appliances etc.

Biggest Slovenian supermarkets are Tus and Mercator (they bought all the smaller ones like ERA from Velenje). Others are foreign, such as Spar (Dutch) Eurospin, Hardi (Italian?!), Lidl (Austrian i believe). And the competition is tought. But obviously not tough enough because food is much cheaper in Austria or Italy. Not to mention Hungary...

P.S. No edit comment button... :-(

Unknown said...

Mbak'e, ngomong ngomong tentang makanan, kalau musim kayak gini coba minta suami buat belanja "Artichokes". Makanan ini kalau pertama makan rasanya aneh, dan cara menikmatinya juga aneh.Tapi hati-hati makannya, jangan sampai hairy parts tertelan, They catch you in your troat and you can be choked to death..hehehehe. Happy summer

TJUTJU said...

halah...halaaaah..... mentang2 kangen baru datang langsung di geberrr... langsung pegel-pegel.....