1 Mei 2009. Terasa waktu berlalu begitu cepat, hari ini tepatnya 2 tahun yang lalu aku menginjakkan kaki di bumi Slovenia. Bukan untuk sekedar berkunjung tapi menetap dan mungkin selamanya. Kutinggalkan semua yang ada di Indonesia ... keluarga, teman, kerjaan yang sudah kutekuni hampir 5 tahun dan hiruk pikuk kota tercintaku Surabaya demi seseorang yang lebih berhak mendapatkan pengabdianku. Rasanya baru kemaren ketika hari aku mesti berpamitan ke semua teman dan sanak saudara ... air mata mengalir layaknya tangisan bombay. Now here I am ... 2 tahun 'terjebak' di negeri asing, tanpa kerjaan dan sampai sekarang masih berstatus 'istri orang dan seorang ibu rumah tangga' :-D Should I complain? Well, sometimes I feel bored and want more. Maksudnya pengen banget bisa kerja lagi dan menghasilkan uang sendiri, bukan cuma mengharapkan dari gaji suami. Tentunya juga ada kegiatan yang bisa aku lakukan selain hanya tinggal di rumah. Orang lain yang melihat kita, berpikir hidup di LN tuh pasti enak, berlimpah dan selalu jalan-jalan. Padahal pandangan seperti itu tak seluruhnya benar. Malah menurutku tinggal di LN banyak sekali tantangannya ... dari mulai kendala bahasa, budaya, kebiasaan, makanan yang berbeda sekali dengan lidah kita ... belum lagi apa-apa harus sendiri. Gak seperti di Indo yang bisa punya pembantu buat bantuin masak ato nyuci ... atau babysitter buat jagain anak kalo misal kerja. Bisa dikatakan kalo kita tinggal di LN, kerjaan kita dobel-dobel ... istilahnya ibu RT, karyawan (kalo bekerja) merangkap upik abu :-D
Trus gimana soal hidup berlimpah dan jalan-jalan melulu? Well, it could be if you marry a loaded man, otherwise no :-P Berdasarkan pengalaman pribadi karena aku menikah dengan orang biasa ... bukan golongan berduit, kita mesti berhati-hati dalam membelanjakan uang karena tak ada yang gratis disini dan juga tak ada yang murah. Kita harus wajib bayar pajak kalo tak mau didenda atau dimasukkan ke penjara, kita juga wajib punya asuransi kesehatan karena bila sakit biayanya bisa bikin sakit jantung, bila punya mobil juga wajib punya asuransi sebab kalo sampe terjadi kecelakaan biar bisa bayar yang ditabrak dan memperbaiki mobilnya, bayar sewa apartemen (kalo nyewa), bayar listrik, air, pemanas ruangan, telpon, internet, dll ... belum lagi harga bahan makanan yang 3X lebih mahal dari di Indo. Pokoknya serba mahal dan dibandingkan dengan negara-negara di Eropa barat, standar gaji Slovenia masih jauh tertinggal. Dan sejak bergabung dengan EU dan mata uang yang ada di ubah ke euro, mau tak mau semua harga-harga yang ada juga sama dengan negara EU lainnya :-( Besar pasak daripada tiang, mungkin itu pepatah yang cocok dengan kondisi yang ada sekarang ... kecuali jika kita kaya raya :-P
Trus kok masih bisa jalan-jalan kalo gak punya duit? well, duit kita punya tapi bukan melulu buat foya-foya. Kebiasaan orang-orang disini, setidaknya mereka 'harus' liburan sekali dalam setahun (biasanya pas summer holiday) sebagai salah satu bentuk relaksasi ... jadi gak melulu kerjalah. Enaknya tinggal di Eropa banyak pilihan tempat untuk berlibur ... namun tentunya semua tergantung budget. Kalo budget pas-pas an seperti kita, tentunya kita cari yang deket dan gak berat diongkos. Akomodasi di negara-negara eropa memang mahal, tetapi hal itu bisa diakali dengan mencari budget akomodasi atau bisa juga dengan cara berkemah karena banyak sekali camp area tersebar di negara Eropa. Harganya bervariasi serta keamanan juga terjamin.
Setelah 2 tahun tinggal di Slovenia, sedikit demi sedikit sudah mulai mengerti, memahami dan beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orangnya. Bahasa masih menjadi kendala utama. Sejak 2 bulan yang lalu akhirnya aku mengambil kursus ... setelah menunggu selama 1 tahun untuk mendapat kursus gratis dari employment office namun tak kunjung tiba karena kurangnya kandidat. Kerjaan? belum beruntung, meskipun sudah setahun lebih aku masuk di daftar pencari kerja di Zavod Zaposlovanje (Slovenian employment office), tapi mereka sama sekali tak membantu seperti yang semestinya mereka lakukan. Aku diwajibkan untuk mengirim 3 lamaran pekerjaan dalam sebulan, namun mereka sama sekali tak membantu memberi info soal lowongan pekerjaan seperti yang dijanjikan. Sudah beberapa lamaran pekerjaan aku kirim, tapi tak satupun yang nyangkut. Aku pikir pasti karena bahasa. So untuk sementara aku stop mengirim lamaran sampe aku siap ... biar gak mubazir.
Ok, there goes my 2 years in Slovenia. Hope everything will be better for the next years ... don't know how long I will be here ... probably for good!
3 comments:
mba...mampir blog mu...baca cerita ini..mirip ma aku..hiks..ninggal keluarga...kerjaan..walaupun baru kerja pertama kali baru 5 bln, tetep sgt berarti sekali...cuma untuk 1 org, pndmpg idup, yg dtg cm 1x, cita2, keluarga, tanah air...di tinggal...krn ad impian yg lain yg lbh hakiki...alhamdulillah tnp penyesalan...hihihi..jd curhat...:P semangat selalu mba!:)
Semoga cepet betah yah. Gga berasa kok, kayak aku, udah 13 th di Amrik, memang sih kadang rindu pulang. terutama kalau ortu berkunjung terus saat mereka pulang, kayaknya sebagian dari diriku tuh terkoyak gitu, aduh, bahasanya beneran deh kayak puisi deh jadinya...
tetep semangattt ya mb...dl aku pingin banget kerja di LN, tp baca sharing nya mb..jd kuatir juga..heheh..smg cepet betah ya mb..salam kenal ya dr fida
Post a Comment