Monday 21 September 2009

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1430 H

20 September 2009. Tak terasa sebulan sudah aku menjalani puasa ramadhan. Ini puasa tahun ketigaku di Slovenia. Seringkali mendapat pertanyaan dari temen-temen di Indonesia gimana pengalaman puasa di negeri orang. Yang pasti sepi ... karena memang Islam bukan agama moyaritas disini ... tak ada keramaian bedug yang membangunkan sahur, tak ada peringatan dari masjid yang menandai datangnya imsak, tak ada suara adzan yang menandai berakhirnya puasa. Semua aku andalkan dari jadwal yang kuprint dari internet. Sedih memang ... disaat orang-orang menikmati sahur bersama keluarga ... aku melakukannya sendirian. Belum lagi tahun ini puasa lebih panjang dibanding 2 tahun sebelumnya yakni sekitar 16 jam karena kebetulan puasa jatuh pas musim panas. Imsak sekitar pukul 4 pagi dan maghrib jam 8 kurang dikit. Waktu imsak dan maghribnya pun tidak fixed. Setidaknya tiap hari berubah 1-2 menit. Entah bagaimana ntar kalo puasa jatuh pada bulan Juni-Juli dimana siangnya sangat lama dan matahari baru terbenam hanpir jam 10 malam. Mudah-mudahan dikasih rejeki banyak biar bisa puasa di Indo aja deh :-) Alhamdulillah tahun ini puasaku lancar, meskipun masih ada bolongnya karena tamu rutin. Enaknya kalo puasa di negeri 4 musim, mengganti puasa yang bolong bisa dilakukan pas winter, yang mana siangnya pendek ... curang yak?hehehehe ...

Suasana lebaranpun gak jauh berbeda ... jauh dari hiruk pikuk seperti di tanah air. Tak ada kesibukan nyiapin kue-kue kering yang dulu biasa aku siapin ama ibu di sby, tak perlu ikut berdesak-desakan di mall buat nyari baju baru atau kebutuhan buat lebaran, tak ada antrian nyari tiket buat mudik, tapi yang paling bikin sedih tak ada kemeriahan bedug dan takbir. Meskipun disini lumayan banyak komunitas Bosnia, Albania ataupun Turki yang beragama Islam, sayangnya aku tak ada yang kenal. Selain itu juga tak ada masjid atau mushola yang bisa untuk dijadikan tempat berkumpul. Ketika Idul Fitri atau Idul Adha, mereka biasanya sholat di sebuah rumah milik salah satu dari mereka. Sedangkan di ibukota lebih mendingan, mereka bisa sholat di stadion. Namun tidak seperti di Indonesia, hanya kaum adam yang sholat, sedangkan kaum hawa tinggal di rumah untuk menyiapkan makanan. Hal ini dikarenakan muslim yang berkembang disini lebih dipengaruhi oleh kultur bangsa Turki.

Sedih juga hari lebaran tidak aku lewatkan bersama keluarga di Surabaya. Kangen sekali dengan suasana sholat Ied bareng ortu dan adek, suasana 'unjung-unjung' (saling berkunjung ke rumah sodara & tetangga) dan ngicipi sajian lebaran di tiap rumah yang kami kunjungi :-) Ya Allah mudah-mudahan kau berikan kami rejeki yang banyak agar bisa berlebaran bersama keluargaku di tanah air suatu hari nanti. Amin.

Di hari yang fitri ini kami berdua mengucapkan 'SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1430 H. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga semua ibadah kita di bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT dan kita menjadi manusia yang selalu mendapat ridho dan rahmat dari-NYA.'